TINDAK PIDANA PENADAHAN DENGAN SISTEM GADAI DITINJAU DARI FIQH JINAYAH : STUDI PUTUSAN NO.293/PID.B/2013/PN.MKT

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wardani, Arassy (2014) TINDAK PIDANA PENADAHAN DENGAN SISTEM GADAI DITINJAU DARI FIQH JINAYAH : STUDI PUTUSAN NO.293/PID.B/2013/PN.MKT. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (217kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar isi.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (533kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (599kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (377kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar pustaka.pdf

Download (242kB) | Preview

Abstract

Skripsi yang berjudul “Tindak Pidana Penadahan Dengan Sistem Gadai Ditinjau dari Fiqh Jinayah (Studi Putusan No.293/Pid.B/2013/PN. Mkt)”, ini merupakan hasil penelitian lapangan untuk menjawab beberapa permasalahan yaitu : bagaimana pertimbangan hukum Hakim dalam Putusan No.293/Pid.B/2013/PN.Mkt tentang tindak pidana penadahan dengan sistem gadai dan bagaimana tinjauan fiqh jinayah terhadap putusan No.293/Pid.B/2013/PN.Mkt tentang tindak pidana penadahan dengan sistem gadai.
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang bersifat kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian dihimpun melalui wawancara dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan pola deduktif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam tindak pidana penadahan dengan sistem gadai yang terjadi di Pengadilan Negeri Mojokerto. Majelis Hakim menggunakan Pasal 480 ayat 1, hal-hal yang memberatkan, hal-hal yang meringankan, saksi-saksi dipersidangan, serta bukti-bukti dalam persidangan sebagai pertimbangan dalam memutus perkara tindak penadahan ini. Dalam kasus ini, Majelis Hakim memutus bahwa terdakwa atau pelaku tindak pidana penadahan dengan sistem gadai dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) bulan, dari tuntutan 10 (sepuluh) bulan. Menurut Fiqh Jināyah putusan Hakim telah sesuai dengan hukum Islam, karena perbuatan terdakwa termasuk dalam jarīmah yang hukumannya adalah ta’zīr. Hal tersebut dikarenakan tindak pidana tersebut merupakan sebuah kejahatan yang hukumannya tidak diatur dalam Nas.
Sejalan dengan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran kepada masyarakat supaya lebih berhati-hati dan teliti dalam membeli serta menerima suatu barang. Bagi aparat penegak hukum agar memberikan pengertian kepada masyarakat akan pentingnya mengetahui hukum dalam kehidupan bermasyarakat, supaya tidak terjadi tindak pidana yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Nur Lailatul Musyafa’ah
Creators:
CreatorsEmailNIM
Wardani, ArassyUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Fikih > Fikih Jinayah
Keywords: Tindak Pidana; Penadahan; Gadai; Fiqh Jinayah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah Jinayah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 20 Feb 2015 08:16
Last Modified: 20 Feb 2015 08:16
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1015

Actions (login required)

View Item View Item