PERAN ABDURRAHMAN WAHID DALAM MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA KE 27 TAHUN 1984 DI SITUBONDO

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pranoto, Singgih (2013) PERAN ABDURRAHMAN WAHID DALAM MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA KE 27 TAHUN 1984 DI SITUBONDO. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (61kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (7kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi.pdf

Download (10kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babii.pdf

Download (242kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babiii.pdf

Download (176kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babiv.pdf

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text
babv.pdf

Download (65kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar pustaka.pdf

Download (202kB) | Preview

Abstract

Materi yang ditulis dan diteliti ini berkaitan dengan proses kembalinya NU pada Khittah 1926 serta penerimaan terhadap Pancasila sebagai asas organisasi yang disahkan pada Muktamar Situbondo. Tujuan dari penulisannya adalah untuk mendeskripsikan peran Abdurrahman Wahid dalam proses penerimaan kedua keputusan penting tersebut.
Penulisan ini menggunakan pendekatan historis dan sosiologis yang digunakan untuk menggambarkan sejarah yang berkaitan dengan Abdurrahman Wahid serta Muktamar NU ke-27 di Situbondo tahun 1984 serta untuk menggambarkan kondisi interaksi sosial baik konflik berdasarkan kepentingan, peranan dan sebagainya yang terjadi menuju pengambilan keputusan dalam Muktamar Situbondo. Hal ini khususnya interaksi yang dilakukan Abdurahman Wahid yang bisa mempengaruhi dinamika dan perubahan sosial yang bermuara pada terjadinya suatu kesepakatan dan mobilitas sosial dalam tubuh Nahdlatul Ulama. Selain itu juga meggunakan teori karismatik untuk memahami peran Abdurrahman Wahid dalam mengembalikan jati diri NU ke Khittah 1926. Seperti yang diungkapkan Marx Weber, karisma adalah salah satu kekuatan revolusioner penting di dunia sosial dalam membawa pada perubahan dalam sistem sosial tertentu.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, Abdurrahman Wahid sangat berperan dalam proses pengambilan kedua keputusan penting tersebut dalam muktamar Situbondo. Bersama kaum muda pembaharu yang tergabung dalam Majelis 24 serta Tim Tujuh yang diketuainya berhasil memainkan peran penting dalam proses penerimaan keputusan itu. Peran mereka antara meyakinkan ulama-ulama yang berpengaruh untuk mendukung kembali ke Khittah 1926 serta menerima Pancasila sebagai asas tunggal. Ia juga menjadi ketua panitia pelaksana Munas serta Muktamar Situbondo yang berhasil menerima Pancasila dan mengembalikan NU pada Khittah 1926. Ia dengan karisma dan kecerdasan intelektualnya berhasil meyakinkan para ulama senior untuk menerima dan mendukung diambilnya kedua keputusan penting tersebut. Selain itu ia juga berperan dalam penyelesain konflik-konflik yang terjadi dalam proses menuju Muktamar Situbondo

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: NUR ROKHIM
Creators:
CreatorsEmailNIM
Pranoto, SinggihUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Biografi
UIN Sunan Ampel Surabaya > Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Keywords: Abdurrahmann Wahid; Khittah 1926; Muktamar
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 14 Nov 2013
Last Modified: 31 Mar 2015 09:39
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/10371

Actions (login required)

View Item View Item