PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID) JAWA TIMUR DALAM SOSIALISASI REGULASI PENYIARAN DI KOTA SURABAYA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sutamaji, Sutamaji (2013) PERAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID) JAWA TIMUR DALAM SOSIALISASI REGULASI PENYIARAN DI KOTA SURABAYA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (72kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (73kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daf. isi.pdf

Download (68kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab1.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab2.pdf

Download (344kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab3.pdf

Download (306kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab4.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab5.pdf

Download (10kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daf. pustaka.pdf

Download (92kB) | Preview

Abstract

Ada dua persoalan yang hendak dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Apa saja kegiatan yang dilakukan KPID Jatim dalam Sosialisasi Regulasi Penyiaran di Kota Surabaya, (2) Bagaimana tindakan KPID Jatim dalam mengevaluasi pasca sosialisasi Regulasi Penyiaran di Kota Surabaya.
Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif yang berguna untuk memberikan fakta dan data mengenai peran KPID Jatim dalam sosialisasi Regulasi Penyiaran di Kota Surabaya, kemudian data tersebut dianalisis secara kritis dengan dasar pemikiran Mary Jo Hatch, sehingga diperoleh makna yang mendalam tentang perang KPID Jatim.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) KPID Jatim melakukan kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) maupun Lembaga-lembaga yang bisa diajak kerjasama dengan pihak KPID Jatim. (2) KPID Jatim mengadakan kegiatan yang melibatkan Lembaga Penyiaran dan masyarakat umum seperti seminar dan diskusi Regulasi Penyiaran. (3) KPID Jatim mengadakan pembinaan secara intensif kepada Lembaga Penyiaran yang melakukan pelanggaran. Pembinaan ini dilakukan saat Lembaga Penyiaran tersebut dipanggil oleh KPID Jatim untuk klarifikasi terjadinya pelanggaran. (4) Tindakan KPID Jatim pasca sosialisasi regulasi penyiaran adalah mengontrol Regulasi Penyiaran di Kota Surabaya dengan memantau isi siaran televisi dan radio selama 24. Dalam pemikiran Mary Jo Hatch mengatakan bahwa Model Kontrol Sibernetika (The Cybernetic Model of Control) yaitu teori yang melihat pelaksanaan evalusi dan feed back (tanggapan).
Dari hasil penelitian ini ada teori yang tidak digunakan oleh (KPID) Jatim dalam sosialisasi regulasi penyiaran di Kota Surabaya yakni Teori Agensi (Agency Theory), dalam teori ini memfokuskan kepada hubungan antara pemilik (principal) dan manajer (agen). KPID Jatim sebagai manajer (Agen) sedangkan pemilik (Principal) ialah lembaga-lembaga penyiaran di Kotas Surabaya. Apabila KPID Jatim menggunakan teori Agensi maka kemungkinan besar akan tercipta kontol yang sangat selektif. Bukan hanya mengontrol melalui monitoring layar Televisi dari kantor KPID tetapi juga dapat mengontrol secara personal (Lembaga).

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Pembimbing :M. Hamdun Sulhan
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sutamaji, SutamajiUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Ilmu Komunikasi
Keywords: Peran, KPID Jatim, Regulasi Penyiaran
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 05 Dec 2013
Last Modified: 06 Apr 2015 06:38
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/10482

Actions (login required)

View Item View Item