HAK-HAK TERSANGKA PADA PROSES PENYIDIKAN MENURUT KUHAP DAN FIQIH MURAFAAH (STUDY KOMPARATIF)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wati, Yunia Eka (2013) HAK-HAK TERSANGKA PADA PROSES PENYIDIKAN MENURUT KUHAP DAN FIQIH MURAFAAH (STUDY KOMPARATIF). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (779kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (41kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi.pdf

Download (49kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (319kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (166kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (85kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar pustaka.pdf

Download (18kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan tentang hak-hak tersangka pada proses penyidikan menurut KUHAP dan Fiqih Murafaah (study komparatif) peneltian ini bertujuan menjawab 2 (dua) rumusan masalah:1. Bagaimanakah hakhak tersangka dalam proses penyidikan menurut Pasal 50-68 KUHAP? 2. Bagaimanakah hak-hak tersangka dalam proses penyidikan dan Fiqih Murafaah?
Penelitian yang digunakan pada penyusunan skripsi ini adalah jenis penelitian pustaka (library research), Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara berfikir deduktif dan komparatif
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam penyelesaian masalah tersebut diatas, penyidik hendaknya menerapkan asas praduga tak bersalah terhadap tersangka, karena dalam penyidikan tidak mencari kesalahan ataupun upaya menjadikan status tersangka menjadi terdakwa, tetapi penyidikan dilakukan untuk mencari kebenaran yang terjadi dalam kasus pidana. Perbedaan yang terjadi hanya dalam tata cara peradilannya saja, dimana hukum acara pidana Islam dalam melakukan penyidikan dilakukan langsung didepan hakim pengadilan, sedangkan dalam KUHAP penyidikan untuk bukti permulaan dilakukan oleh polisi setelah adanya laporan terjadinya tindak pidana Agar proses peradilan yang mengembangkan paradigma yakni, bahwa warga negara yang menjadi tersangka tidak lagi dipandang sebagai objek tetapi sebagai subjek yang mempunyai hak dan harus dijunjung tinggi antara lain: Persamaan hak dan kedudukan serta kewajiban di hadapan hukum: harus diduga tidak bersalah (presumption of innocence) penangkapan atau penahanan harus didasarkan bukti yang cukup, dan hak mempersiapkan pembelaan secara dini, sehingga nantinya tidak lagi ditemui adanya pelanggaran terhadap ketentuan hukum acara olen penyidik yang berakibat tidak diterimanya dakwaan oleh penuntut umum.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Wati, Yunia EkaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Hak Tersangka
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah Jinayah
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 14 Nov 2013
Last Modified: 07 Apr 2015 07:59
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/10719

Actions (login required)

View Item View Item