TAREKAT SHIDDIQIYAH DI DESA SRI RANDE KECAMATAN DEKET LAMONGAN 1972-1973: STUDI KASUS SHALAT JUMAT

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faizah, Sri Rahayu (2013) TAREKAT SHIDDIQIYAH DI DESA SRI RANDE KECAMATAN DEKET LAMONGAN 1972-1973: STUDI KASUS SHALAT JUMAT. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (343kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (86kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab1.pdf

Download (164kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab2.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab3.pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab4.pdf

Download (438kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab5.pdf

Download (154kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (146kB) | Preview

Abstract

Tarekat Shiddiqiyyah merupakan salah satu tarekat yang ada di Indonesia yang berpusat di Jombang Ploso dan mempunyai beberapa cabang salah satunya adalah di kota Lamongan Desa Sri Rande Kecamatan Deket.
Pada penelitian ini fokus pada sejarah berdirinya Tarekat Shiddiqiyyah di Desa Sri Rande Kecamatan Deket dan ajaran serta amaliyah-amaliyahnya khususnya tentang shalat jumat Tarekat Shiddiqiyyah.
Pada skripsi ini menggunakan pendekatan sosio-religi yang lebih mengarah pada hierarki kepemimpinan dalam suatu lembaga atau komunitas masyarakat tarekat. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yakni Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik Sumber (intern dan ekstern), Intepretasi sejarah, dan tahap akhir dalam metode sejarah Historiografi. Teori Talcott Parsons tentang Fungsional Struktural digunakan pada penelitian ini, menurutnya masyarakat sebagai suatu sistem memiliki struktur yang terdiri dari banyak lembaga.
Dari sini hasil penelitian ini dapat disimpulkan. Pertama, Tarekat Shiddiqiyyah di Lamongan Desa Sri Rande Kecamatan Deket muncul pada tahun 1972 yang bermula dari seorang tokoh masyarakat setempat yang dahulunya dari kalangan NU yang bernama Muhammad Idris. Kedua, shalat Jumat tarekat Siddiqiyyah tidak harus menghilangkan shalat dzuhur dan boleh dilakukan diwaktu pagi sampai jam 14.00 WIB (sebelum Ashar tiba) asal di hari Jumat. Sumber yang digunakan ajaran tarekat ini adalah al-Quran dan Hadits juga kitab-kitab tasawuf dari para ulama tasawuf terdahulu. Pemahaman terhadap al-Quran tidak hanya didasarkan pada makna-makna lahir ayat, tetapi juga pada makna batin, sebab al-Quran dalam setiap ayatnya tidak hanya mengandung makna lahir tetapi juga makna batin.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Pembimbing: DRS. H. Abdul Aziz, M. Ag
Creators:
CreatorsEmailNIM
Faizah, Sri RahayuUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: UIN Sunan Ampel Surabaya > Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Keywords: tarekat shiddiqiyah, shalat jumat
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 30 Jan 2014
Last Modified: 13 Apr 2015 06:36
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/11014

Actions (login required)

View Item View Item