TINJAUAN TERHADAP ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF : STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN PASAL 1493 KUH PERDATA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ramela, Rafika (2013) TINJAUAN TERHADAP ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF : STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN PASAL 1493 KUH PERDATA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (55kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daf.isi.pdf

Download (76kB) | Preview
[img]
Preview
Text
abstrak.pdf

Download (59kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab1.pdf

Download (167kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab2.pdf

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab3.pdf

Download (66kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab4.pdf

Download (155kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab5.pdf

Download (62kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daf.pustaka.pdf

Download (25kB) | Preview

Abstract

penelitian ini dihimpun melalui bacaan dan kajian teks melalui dokumen baik berupa buku maupun artikel dan selanjutnya dianalisa dengan metode content analysis.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa asas kebebasan berkontrak dalam jual beli adalah suatu asas yang menyatakan bahwa setiap orang pada dasarnya boleh membuat kontrak (perjanjian) jual beli yang berisi apapun asal tidak bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum dan kesusilaan. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam pasal 1493 KUH Perdata: Kedua belah pihak diperbolehkan dengan persetujuan-persetujuan istimewa memperluas atau mengurangi kewajiban yang ditetapkan oleh undang-undang ini; bahkan mereka diperbolehkan mengadakan persetujuan bahwa si penjual tidak akan diwajibkan menanggung sesuatu apapun. Dalam hukum Islam, para ulama menyatakan, jual beli dengan syarat berakibat batalnya jual beli tersebut. Diantara fuqaha yang berpendapat demikian ialah Imam Syafi'i dan Abu Hanifah.
Dengan demikian perjanjian jual beli yang dibuat di luar ketentuan hukum Islam atau bertentangan dengan ketentuan hukum Islam, maka jual belinya menjadi batal. Jadi contohnya apabila penjual meminta dikurangi kewajibannya seperti lepas tangan terhadap cacat barang atau kerusakan barang maka perjanjian jual beli dengan syarat seperti tersebut menjadi batal meskipun pembeli sepakat. Implikasinya maka bagi produsen dan konsumen dapat menarik kembali perjanjian atau membatalkan perjanjian jual beli, manakala menyimpang dari ketentuan hukum Islam, apalagi jika hukum Islam melarang.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: H. Abd. Hadi
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ramela, RafikaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Asas Kebebasan Berkontrak; Hukum Islam;
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Editor: Library Administrator----- Information-----http://library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 19 Feb 2014
Last Modified: 06 Apr 2015 03:57
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/11294

Actions (login required)

View Item View Item