Tinjauan hukum Islam terhadap sistem paron sawah bersyarat di desa Banyuates kecamatan Banyuates kabupaten Sampang Madura

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Misnawati, Misnawati (2016) Tinjauan hukum Islam terhadap sistem paron sawah bersyarat di desa Banyuates kecamatan Banyuates kabupaten Sampang Madura. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (509kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (427kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (533kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian tentang Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Paron Sawah Bersyarat Di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang Madura. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yaitu, Bagaimana Praktik Sistem Paron Bersyarat Di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang Madura Dan Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Paron Bersyarat Di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang Madura.
Dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian disusun dan dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif dengan teknik analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa akad paron yang terjadi di Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang Madura ini melibatkan tiga pihak, yaitu: Pemilik sawah, Pengelola Dan pemilik toko sebagai penyetok keperluan bahan pertanian. Pemilik sawah memberikan sawahnya kepada petani untuk dikelola dengan syarat pencapaian target dari hasil pertanian 20 karung perpetak sawah. Jika hasilnya melebihi target maka hasilnya dibagi dua antara pemilik sawah dengan pengelola, sedangkan pengelola harus membagi kembali seperempat dari hasil yang diperolehnya dengan pemilik toko. Kedua: Ada dua akad dalam praktik Paron sawah bersyarat yang ada di Desa banyuates, yang pertama, antara pihak pemilik sawah dengan pengelola, yaitu akad Mukhabārah karena biaya operasional selama masa penanaman sampai masa panen ditanggung oleh pengelola. Kedua antara pengelola dengan pemilik toko, yakni akad Syirkāh, karena pemilik toko memberikan modal kepada pengelola berbentuk bahan pertanian, dan kedua akad ini sudah dianggap sah menurut hukum Islam karena sudah memenuhi syarat dan rukun akad Mukhabārah dan Syirkāh
Adapun saran yang dapat diberikan hendaknya pemilik sawah memberikan hasil kelebihan target sepenuhnya kepada pengelola sebagai bonus, karena pengelola telah bekerja dengan baik dan karena semua kebutuhan pertanian pada masa penanaman sampai panen ditanggung oleh pengelola dengan bekerjasama dengan pemilik toko pertanian.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Misnawati, Misnawatiamirahamirah982@gmail.comC02212025
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorGati, Vidiavidiagati@uinsby.ac.id2010057602
Subjects: Ekonomi Islam
Keywords: Sistem Paron Sawah Bersyarat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Misnawati Misnawati
Date Deposited: 26 Aug 2016 02:26
Last Modified: 10 Dec 2019 03:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/12673

Actions (login required)

View Item View Item