MAKNA TRADISI NYIKEP (MEMBAWA SENJATA TAJAM) MASYARAKAT DESA LARANGAN LUAR KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN PAMEKASAN

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fawais, Moh (2016) MAKNA TRADISI NYIKEP (MEMBAWA SENJATA TAJAM) MASYARAKAT DESA LARANGAN LUAR KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN PAMEKASAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (688kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (321kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (226kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (626kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (535kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (701kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (325kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (441kB) | Preview

Abstract

Permaslahan yang dikaji dalam penelitian ini hanyalah satu yaitu bagaimana perpsepsi masyarakat larangan luar terhadap tradisi nyikep. Namun dari satu rumusan masalah terdapat sebuah sub pembahasan di dalamnya, antara lain masalah hrga diri bagi masyarkat larangan luar yang sangat dijunjung tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah Konstruksi Sosial Peter L. Berger yang memiliki konsep Eksternalisasi, Obyektivasi dan Internalisasi. Dari hasil penelitian pandangan mereka terhadap kebiasaan membawa sekep(senjata tajam).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat Desa Laragan Luar dalam membawa sekep(senjata tajam) terdapat beberapa alasan serta pandangan yang berbeda-beda, perinciannya sebagai berikut; (1) Jaga-jaga takut ada bahaya yang tidak di inginkan. Masyarakat larangan luar percaya bahwa dalam mempertahankan diri bukannya pasrah kepada Tuhan akan tetapi juga harus ada usaha dari diri sendiri, yaitu dengan nyikep. Maka dengan nyikep dia jiwanya merasa tenang, akan siap apabila marabahaya datang.(2) Melindungi diri dari kemungkinan bahaya. Apalagi ketika ada pesta rakyat, seperti misalnya pemilihan kepala desa, maka untuk berjaga-jaga masyarakat larangan luar nyikep.(3) Melindungi keluarga, Karena keluarga merupakan tanggung jawab, dan juga kekelurga merupakan identitas bagaimana berwibawanya sebagai pimpinan keluarga.(4) Sebagai identites. Karena nyikep merupakan identitas dan sudah menjadi tradisi di madura, khususnya masyarakat larangan luar yang sampai sekarang masih ada, dan dijaga pelestariannya.(5) Tradisi, merupakan kearifan lokal yang berlaku dilingkungan masyarakat larangan luar. Merupakan warisan dari para leluhur madura dan mewariskan dari generasi ke generasi, kearifan lokal yang berlaku di madura merupakan jati diri dari orang madura.(6) Adanya kepercayaan salah satu tanda kejantanan laki-laki selalu membawa sekep. Masyarakat larangan luar percaya bahwa bukti kejantanan seorang laki-laki adalah dengan membawa sekep. Dengan membawa sekep dia akan disegani oleh masyarakat sekitar, Tidak ada yang berani menganggu.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fawais, Mohmfawaiz@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Sosiologi
Keywords: Nyekep; Tradisi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Fawais Moh
Date Deposited: 29 Aug 2016 07:07
Last Modified: 29 Aug 2016 07:07
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13165

Actions (login required)

View Item View Item