Kedudukan bukti autentik (tertulis) dan saksi dalam transaksi hutang piutang: studi terhadap Tafsir Ibn Kathir, Tafsir Al-Munir dan Tafsir Fi Zilalil Qur’an surat Al-Baqarah ayat 282

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mukrimah, Faizatul (2016) Kedudukan bukti autentik (tertulis) dan saksi dalam transaksi hutang piutang: studi terhadap Tafsir Ibn Kathir, Tafsir Al-Munir dan Tafsir Fi Zilalil Qur’an surat Al-Baqarah ayat 282. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (271kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (386kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (405kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (546kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (683kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (441kB) | Preview

Abstract

Skripsi Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Penelitian ini ditulis dikarenakan adanya problematika terkait penulisan dan adanya saksi dalam transaksi hutang-piutang, kemudian ada pendapat yang menyatakan jika orang yang bertransaksi saling percaya maka tidak dibutuhkan lagi bukti autentik tertulis maupun saksi dalam transaksi yang bertempo tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian literatur (library research) dengan menggunakan metode penyajian secara deskriptif dan analisis. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori ‘amm khas} dari ulumul qur’an untuk menganalisis data dari tafsirannya Ibn Kathir, Wahbah Zuhaili dan Sayyid Quthb. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui data penafsiran menurut Ibn Kathir penafsirannya Wahbah Zuhaili dan Sayyid Quthb sebagai salah satu bentuk yang bisa menjadi wacana dan dijadikan hujjah bagi umat Islam terkait perkembangan tafsir sejak zaman dahulu sampai sekarang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut Ibn Kathir dan Wahbah Zuhaili dalam menafsirkan ayat 282 dari surat al-Baqarah yakni kewajiban menulis dalam transaksi hutang-piutang dengan mendatangkan saksi untuk memperkuat bukti dalam transaksi tersebut, akan tetapi ada kekhususan, kewajiban tersebut menjadi gugur jika kedua belah pihak tersebut saling percaya. Adapun menurut Sayyid Quthb perintah dalam penulisan transaksi hutang piutang tersebut memang wajib dan hukumnya bersifat mutlak.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mukrimah, FaizatulFazael.fairy18@gmail.comE83212120
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSyarief, Muhammad--2010105601
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Bukti autentik; utang piutang
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Mukrimah Faizatul
Date Deposited: 30 Aug 2016 08:11
Last Modified: 16 Dec 2019 06:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13722

Actions (login required)

View Item View Item