MENGUAK PENAFSIRAN KEBERADAAN BINTANG DALAM AL-QUR’AN DAN ILMU PENGETAHUAN

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohmah, Ainur (2016) MENGUAK PENAFSIRAN KEBERADAAN BINTANG DALAM AL-QUR’AN DAN ILMU PENGETAHUAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (547kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (197kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (896kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (450kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (467kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (665kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (552kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (624kB) | Preview

Abstract

Ayat Al-Qur’an banyak yang menyebutkan tentang gejala alamiah. Lebih dari 750 ayat yang menunjukkan kepada fenomena-fenomena alam. Pada umumnya, ayat-ayat ini memerintahkan manusia untuk memperhatikan, mempelajari dan meneliti alam semesta. Pelaksanaan perintah ini akan dapat membantu manusia mendekatkan diri kepada Allah SWT yakni menyadari bahwa di balik tirai alam semesta ini ada dzat yang Maha Kuasa dan Maha Esa.Problematika yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penafsiran al-Razi tentang kata dukhan dalam surat Fussilat ayat 11?. 2) Bagaimana penafsiran Tantawi Jauhari tentang kata dukhan dalam surat Fussilat ayat 11?. 3) Bagaimana perbedaan dan persamaan penafsiran al-Razi dan Tantawi Jauhari tentang kata dukhan dalam surat Fussilat ayat 11?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran al-Razi dan Tantawi Jauhari tentang kata dukhan dalam surat Fussilat ayat 11. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan penafsiran kedua tokoh tersebut.Sesuai dengan objek kajian skripsi ini, penelitian yang dilakukan adalah kepustakaan (library research). Dalam hal ini, penulis mengumpulkan data dengan cara menelusuri dan menelaah bahan-bahan pustaka terutama Tafsir Mafatih al-Ghayb dan Tafsir al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an sebagai data primernya, dan didukung juga oleh bahan lain yang relevan dengan penelitian ini. Sementara analisis data dilakukan dengan menggunakan metode content analysis.Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penafsiran al-Razi dan Tantawi Jauhari terhadap makna dukhan surat Fussilat ayat 11 terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penafsiran kedua tokoh tersebut sama-sama mengatakan bahwa makna dukhan tersebut adalah asap. Kedua tokoh ini juga tergolong dalam kategori tafsir ‘ilmi, karena dalam mendukung argumentasinya, kedua tokoh ini banyak menggunakan teori-teori ilmu pengetahuan modern dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, terutama pada ayat kawniyyah. Adapun perbedaannya yakni, menurut Tantawi makna dukhan adalah asap. Asap yang dimaksud Tantawi di sini adalah materi gas yang panas yang menyerupai asap, awan, kabut yang tipis. Dalam hal ini sudah jelas bahwa Tantawi memahami dukhan sebagai unsur pertama dari penciptaan alam yakni berupa gas yang panas. Sedangkan menurut al-Razi, dukhan adalah suatu penggambaran dari suatu keadaan gelap, yang mana Allah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan gelap itu. Jadi, menurut al-Razi unsur dari awal mulanya penciptaan langit dan bumi itu tidak ada, karena pada hakikatnya Allah-lah yang Maha Tahu segala hal.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rohmah, Ainurainurrachmah.ladyrose@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Dukhan; Al Fushilat ayat 11
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Rohmah Ainur
Date Deposited: 30 Aug 2016 08:11
Last Modified: 30 Aug 2016 08:11
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/13725

Actions (login required)

View Item View Item