KONFLIK SIMBOLIK ANTARA JARINGAN ISLAM LIBERAL (JILL) DAN MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA (MMI) : STUDI KASUS IKLAN ISLAM WARNA-WARNI

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syaifuddin, Helmi (2011) KONFLIK SIMBOLIK ANTARA JARINGAN ISLAM LIBERAL (JILL) DAN MAJELIS MUJAHIDIN INDONESIA (MMI) : STUDI KASUS IKLAN ISLAM WARNA-WARNI. PhD thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (748kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (675kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (928kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (610kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (435kB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (366kB)
[img] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (991kB)
[img] Text
Bab 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (322kB)
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (288kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (256kB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian ini adalah konflik simbolik antara Jaringan Islam Liberal dan Majelis Mujahidin Indonesia: studi kasus iklan Islam Warna-warni. Penelitian ini mengajukan lima permasalahan pokok, yaitu: sumber yang menjadi acuan dasar Jaringan Islam Liberal dalam mengkonstruksi realitas iklan, proses konstruksi realitas iklan, identifikasi simbol yang menjadi sumber konflik, argumen masing-masing kelompok dalam memaknai simbol yang dipermasalahkan, dan makna konflik antarkelompok dalam Islam serta implikasinya bagi kehidupan beragama. Penelitian ini menggunakan kerangka pikiran konstruksi realitas sosial Peter L. Berger. Dalam rangkaian proposisinya, Berger menegaskan bahwa konstruksi realitas sosial menggambarkan proses di mana melalui tindakan dan interaksinya, manusia menciptakan suatu kenyataan yang dimiliki bersama. Semua pengetahuan manusia mengenai fakta obyektif ditentukan oleh lingkungan sosial di mana pengetahuan itu diperoleh, ditransmisikan, dan dipelajari. Melalui dasar-dasar bahasa, muncul bangunan kognitif dan normatif yang disebut pengetahuan. Bahasa menominasi dengan menerapkan diferensiasi dan struktur pada arus pengalaman yang berlangsung. Dengan demikian, realitas sosial merupakan hasil konstruksi kebahasaan yang diwujudkan melalui simbol-simbol sosial. Konflik muncul karena perbedaan penerimaan terhadap simbol sosial, sehingga dalam menganalisis konflik tersebut dinamika bahasa dalam struktur hubungan sosial menjadi perhatian utama. Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa, konflik didorong oleh keinginan mengeksternalisasi pandangan masing-masing kelompok. Jaringan Islam Liberal mereproduksi realitas ritus khitanan massal menjadi simbol-simbol keragaman Islam dan toleransi. Majelis Mujahidin Indonesia merespon makna simbol tersebut dan memahaminya berdasarkan lingkungan sosialnya. Konsensus intersubyektif tidak terwujud karena masing-masing subyek memberi sebutan yang berbeda dan konflik simbolik tidak bisa dihindarkan. Penelitian ini menghasilkan tiga proposisi teoritik: (1) realitas sosial iklan memiliki elemen yang terstruktur sehingga untuk menemukan maknanya membutuhkan proses penafsiran, (2) realitas sosial iklan dibentuk oleh agen-agen sosial dan coraknya ditentukan oleh hubungan kekuasaan di antara agen-agen tersebut, dan (3) makna realitas sosial iklan dipahami secara berbeda berdasarkan ruang dan kelas sosial.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (PhD)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Syaifuddin, Helmihelmi.syaifuddin@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Sosiologi Islam
Divisions: Program Doktor > Dirasah Islamiyah
Depositing User: Syaifuddin Helmi
Date Deposited: 12 Jan 2017 07:44
Last Modified: 12 Jan 2017 07:45
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14130

Actions (login required)

View Item View Item