Sihir dalam Tafsir Mafatih Al Ghaib karya Al Razi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rahman, Azibur (2016) Sihir dalam Tafsir Mafatih Al Ghaib karya Al Razi. Masters thesis, Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Azibur Rahman_F05213267 ok.pdf

Download (3MB)

Abstract

Keberadaan sihir dalam kehidupan masyarakat merupakan sebuah keniscayaan yang sampai hari ini masih dipercayai, baik itu dari kalangan yang beragama maupun tidak. Perkara sihir terkadang bisa membuat rusaknya interaksi sosial, karena adanya tuduh-menuduh antar satu dengan yang lainnya. Hal ini wajar, sihir memang masuk kategori abstrak yang sulit dibuktikan secara ilmiah. Alquran sebagai kitab yang mengatur segala urusan manusia, juga menyinggung masalah sihir dengan penggambaran kisah di dalamnya. Setidaknya terdapat 63 kali, yang menyebut sihir dengan berbagai bentuk kata padanannya. Hal ini menjadi bukti bahwa sihir mendapatkan porsi pembahasan yang luas dalam Alquran. Oleh karena itu, menjadi menarik jika mencoba memperdalam pemahaman soal sihir dalam Alquran dengan memakai analisis penafsiran dari seorang mufassir berpengaruh yakni Fakhrudin al-Razi dalam tafsirnya Mafatih al-Ghaib. Dengan demikian masalah yang muncul dalam benak saya, setidaknya ada dua; Bagaimana penafsiran al-Razi terhadap ayat-ayat yang berhubungan dengan sihir? Bagaimana asal dan karakteristik sihir dalam Alquran menurut penafsiran al-Razi? Al-Razi dalam tafsirnya menyajikan penjelasan tentang sihir terbilang sangat luas, karena kajiannya mencakup 63 ayat yang terpisah-pisah dalam beberapa surat. Namun hal ini bisa dipermudah dengan metode penilitian tematik, sehingga bisa menguraikan dengan urutan satu tema pembahasan. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif karena langsung berhadapan dengan kajian teks dan pustaka. Dari penelitian ini setidaknya ada beberapa temuan yang berkaitan dengan sihir menurut al-Razi. Historisitas sihir dalam Alquran dijelaskan secara kronologis, khususnya dalam surat al-Baqarah ayat 102. Mulai dari kisah Harut-Marut, perseteruan Nabi Musa dan penyihir Firaun, Nabi Sulaiman dengan setan serta tersihirnya Nabi Muhammad. Ini memberikan gambaran jelas tentang eksistensi sihir dalam Alquran. Sihir menurut al-Razi sebuah perbuatan yang memalingkan suatu keadaan yang sebenarnya menjadi samar-samar. Jadi sihir pada hakikatnya hanya mengandung tipuan belaka bukan yang sebenarnya. Al-Razi juga menganjurkan untuk mempelajari sihir agar bisa mengetahui cara kerjanya, sehingga bisa dijadikan sebagai penolak. Selain itu, banyak model karakteristik sihir itu menurut al-Razi yang kesemuanya memiliki sifat dan tujuan yang sama. Penelitian tentang sihir ini tentu sangat menarik jika terus dikaji dengan berbagai pisau analisis, baik itu dengan kajian tokoh maupun komparasi. Maka dari itu, hasil penelitian dalam tesis ini bisa menjadi acuan untuk penilitan berikutnya untuk lebih memperdalam kajian yang sama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rahman, Aziburaziburrahmanr@yahoo.comF05213267
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorGhazali, Imam-196002121990031002
Subjects: Alam Ghaib
Keywords: Sihir
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Rahman Azibur
Date Deposited: 01 Nov 2016 04:00
Last Modified: 09 Nov 2023 02:46
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14160

Actions (login required)

View Item View Item