This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Kadir, Raden Abdul (1996) Upacara Nyadar di Desa Kebundadap Barat Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (260kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (602kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (155kB) | Preview |
Abstract
Upacara Nyadar adalah tradisi masyarakat Pinggirpapas yang dibawa oleh leluhur mereka, yang dilanjutkan oleh penerusnya demi menghormati tradisi nenek moyang mereka yang perlu dilestarikan, Hal ini dimaksudkan sebagai selamatan atas keberhasilan pembuatan garam agar dijauhkan dari musibah/ malapetaka. Mengingat hasil yang diperoleh setelah upacara itu benar-benar dapat dirasakan oleh sebagian besar nasyarakat Pinggirpapas yang masih mempercayainya. Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah 1). Bagaimana pelaksanaan upacara Nyadar, 2). Mengapa umat Islam setempat merasa perlu mengadakan upacara ini, dan tujuan apa yang diinginkan, 3). Apakah ada unsur Islam pada upacara Nyadar di desa Kebundadap Barat yang dilakukan oleh masyarakat Pinggirpapas. Metode penulisan dalam pembahasan ini adalah 1). Sumber data ( sumber kepustakaan dan sumber lapangan), 2). Pengambilan data (dari pengamatan dan wawancara dengan masyarakat, tokoh dan pelaku upacara, 3). Pengolahan data (memilah data, kritik data, membanding data,analisis), 4). Penyajian tulisan (informatif diskriptif, informatif interpretatif dan induktif). Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa 1). Upacara-upacara yang terdapat di desa Kebundadap Barat mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat. 2). Walaupun upacara-upacara tersebut telah dilakukan secara turun temurun, intinya adalah minta keselamatan agar tidak terkena musibah/malapetaka, 3). Upacara tradisonal tersebut ada unsur animismenya, yang tidak disadari oleh sebagian masyarakatnya, seperti membakar kemenyan di bawah pohon asam dsb, 4). Dampak positif dari upacara tersebut adalah di dalamnya terdapat bacaan-bacaan yang bersumber dari Al-Qur’an. Sedangkan dari dampak negatifnya adalah adanya suatu perpaduan antara Islam dan Animisme.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Kebudayaan Sejarah Peradaban Islam Adat |
||||||||
Keywords: | Upacara Nyadar; Adat Istiadat; Budaya | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2016 04:31 | ||||||||
Last Modified: | 15 May 2020 08:12 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14167 |
Actions (login required)
View Item |