Aliran pemikiran tentang hadits sebagai Sumber Tasyri’ di Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Machsun, Toha (1988) Aliran pemikiran tentang hadits sebagai Sumber Tasyri’ di Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (268kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (403kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (313kB) | Preview

Abstract

Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nasbi SAWbaik mengenai perkataan, pebuatan, taqrir dan sebagainya. Hadits merupakan sumber tasyri’ kedua. Secara global semua ulama mengakuinya, tetapi secara terperinci mereka berpendapat tentang kedudukan hadits sebagai dalil tasyri’, sebab hadits dilihat dari jumlah perawi yang ada yang dinamakan hadits ahad dan hadits mutawatir, sedangkan dilihat dari nilainya ada yang shahih dan ada yang dla’if. Adapun sumber tasyri’ adalah dasar penetapan hukum Islam. Oleh sebab itu pembahasan ini ingin mengetahui pemikiran Ulama atau Kyai Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien tentang hadits sebagai sumber tasyri’. Rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah; 1). Bagaimana aliran pemikiran Ulama’/Kyai Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran tentang hadits sebagai sumber Hukum Islam, 2). Bagaimana pandangan para Ulama’/Kyai Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran terhadap hadits dla’if dan hadits ahad sebagai hujjah.
Sebagai populasinya yakni semua pengurus pondok yang berjumlah 33 orang, 3 orang pengajar dan 145 santri. Adapun sampelnya menggunakan teknik Purposive Sample. Sumber data dari pembahasan ini adalah dari 1). Literature ( Al-Qur’an, kitab-kitab hadits diantaranya Bulughul Maram, Tanqihul Qaulil Hadits dsb). 2). Data empiris (diperoleh dari pengurus dan pimpinan pondok, pengajar dan para santri). Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan analisa data menggunakan metode kwalitatif, namun dalam hal-hal tertentu digunakan juga analisa kwantitatif. Pendekatan secara induktif (hasil dari observasi dan wawancara para responden). Dari pembahasan ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa; 1). Ulama Pesantren Sabilil Muttaqien Takeran secara prinsip mengakui bahwa hadits merupakan sumber tasyri’ yang kedua setelah Al-Qur’an tanpa membedakan hadits mutawatir dan ahad, 2). Hadits ahad yang shahih dapat dipakai sebagai sumber tasyri’, termasuk dapat mentakhsish ayat yang “ammentafshil ayat yang mujmal serta mentaqyid ayat yang mutlak, 3). Hadits dla’if (ringan) dapat dipakai sebagai dasar adla-ilul “Amal.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Machsun, Toha--UNSPECIFIED
Subjects: Hadis
Keywords: Hadits; Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 02 Nov 2016 02:04
Last Modified: 15 May 2019 07:03
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14184

Actions (login required)

View Item View Item