Konsep penerimaan Hadis Da‘If oleh Ulama sebagai Hujjah menurut mayoritas ahli hadis dan Al-Suyuti: Studi Komparatif

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ali, Moh. (2016) Konsep penerimaan Hadis Da‘If oleh Ulama sebagai Hujjah menurut mayoritas ahli hadis dan Al-Suyuti: Studi Komparatif. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (368kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (614kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (990kB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (722kB)
[img] Text
Bab 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (987kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Para ahli hadis telah sepakat bahwa agar sebuah hadis menjadi shahih, ia harus lolos dari lima kriteria umum yakni sanadnya harus bersambung, seluruh periwayat dalam sanad memiliki integeritas ‘adil dan kredibilitas dabit, hadis tersebut harus terhindar dari unsur shudhudh dan ‘illah. Kesepakatan para ahli hadis ini, khususnya oleh para ulama muta’akhkhirin dituangkan ke dalam karya-karya mereka di bidang ilmu hadis secara teoritis. Namun demikian, secara implisit mayoritas ahli hadis menerima sebuah hadis daif sebagai hujjah apabila hadis tersebut diterima dan diamalkan secara luas oleh umat tanpa ada upaya selektif apakah hadis daif tersebut bermuatan hukum atau sebatas keutaamaan amal. Fenomena ini mengantarkan sebagian ulama menempatkan hadis dengan kondisi tersebut ke derajat hadis mutawatir, sementara al-Suyuti secara tegas memasukkan hadis dengan kondisi serupa sebagai bagian dari hadis shahih. Hadis dengan kondisi tersebut oleh para ahli hadis muta’akhkhirin disebut dengan istilah “Talaqqi al-‘Ulama’ bi al-Qabul” yang dialihbahasakan oleh penulis dengan istilah “Penerimaan Hadis D{a‘if Oleh Ulama Sebagai Hujjah”. Istilah yang telah diindonesiakan ini selanjutnya digunakan oleh penulis sebagai bagian dari redaksi judul penelitian ini.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan komparatif yakni mengeksplorasi pemikiran mayoritas ahli hadis dan al-Suyuti untuk mengetahui konsep talaqqi al-‘ulama’ bi al-qabul dalam menentukan sebuah hadis daif untuk dapat dijadikan sebagai hujjah. Setelah itu dilakukan upaya komparatif untuk mengetahui persamaan dan perbedaan konsep tersebut antara mayoritas ahli hadis dan al-Suyuti kemudian dianalisis untuk diperoleh hasil yang lebih relevan dengan disiplin ilmu hadis. Upaya komparatif ini pula dimaksudkan untuk mengetahui cakupan implikasi konsep antara kedua pihak terhadap diterimanya sebuah hadis da‘if yang tergolong ke dalam talaqqi al-‘ulama’ bi al-qabul.
Hasil penelitian menyimpulkan, hadis-hadis daif yang tergolong ke dalam talaqqi al-‘ulama’ bi al-qabul menurut mayoritas ahli hadis akan diterima sebagai hujjah meski tidak memenuhi lima kriteria populer keshahihan hadis. Sebagian di antara mereka menempatkannya ke derajat hadis mutawatir. Sementara al-Suyuti secara tegas memasukkannya ke dalam bagian hadis shahih li ghayrih

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ali, Moh.UNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIdriidri_idr@yahoo.co.id2002016701
Subjects: Hadis
Keywords: Mayoritas ahli; hadis; ulam;, al-Suyuti; hujjah; daif; shahih; talaqqi al-‘ulama’ bi al-qabul
Divisions: Program Magister > Ilmu Hadis
Depositing User: Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 10 Nov 2016 01:28
Last Modified: 07 Nov 2019 04:36
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14264

Actions (login required)

View Item View Item