NIDA’ TERHADAP PARA NABI DALAM AL QUR’AN : STUDI KOMPARATIF DALAM KITAB AL ITQAN FI ULUM AL QUR'AN KARYA JALALUDDIN AL SUYUTI DAN AL BURHAN FI ULUM AL QUR'AN KARYA BADRUDDIN AL ZARKASHI

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fauzi, Taufiqurrohman (2016) NIDA’ TERHADAP PARA NABI DALAM AL QUR’AN : STUDI KOMPARATIF DALAM KITAB AL ITQAN FI ULUM AL QUR'AN KARYA JALALUDDIN AL SUYUTI DAN AL BURHAN FI ULUM AL QUR'AN KARYA BADRUDDIN AL ZARKASHI. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (571kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (250kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (627kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (761kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (414kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (987kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (615kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (262kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (226kB) | Preview

Abstract

Bentuk khitab al-Qar’an sangat berfariasi, antara lain adalah nida’ (redaksi al-Qur’an yang menggunakan susunan huruf nida’ dan munada) yang keberadaannnya banyak dijumpai di tiap surat. Namun penelitian ini lebih menekankan kepada nida’ yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw dan Nabi-nabi lainnya. Pasalnya, nida’ kepada mereka memiliki karakter dan gaya bahasa yang berbeda. Ayat nida’ yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Saw berjumlah 21 ayat, semunya menggunakan munada sifat (لوسرلا atau يبنلا ). Antara huruf nida’ dan munada dipisah dengan lafaz (اهيأ). Sedangkan ayat nida’ yang ditujukan kepada nabi-nabi lainnya, berjumalah 58 ayat, munada-nya menggunakan nama pribadi/asli. Antara huruf nida’ dan munada bertemu langsung, tidak ada kata pemisah. Dalam mengkaji permasalahan ini, sebelum masuk pada penafsiran ayat, terlebih awal penulis memperkenalkan apa itu nida’, pengertian nida’, huruf nida’, macam-macam nida dan munada. Kemudian masuk pada konsep nida’ dengan lebih menekankan kepada klasifikasi ayat-ayat al-Qur’an yang ditujukan kepada tiap-tiap nabi. Walaupun tidak semua nabi mendapatkan panggilan nida’. Berikutnya, dengan panjang lebar memaparkan ayat-ayat nida’ menggunakan pendekatan Ilmu Balaghah, karena struktur bahasa al-Qur’an tidak akan terlepas dari redaksi kalam khabar dan kalam insha’. Kemudian mengkaji penggunaan munada sifat dan nama pribadi/asli. Baru setelah pembahasan ini menghadirkan penafsiran dua tokoh yang keilmuan dan nama nya tidak asing lagi, yaitu Jalaluddin al-Suyuti dan Badruddin al-Zarkashi. Dua tokoh ini memiliki istilah-istilah tersendiri yang banyak di temukan di dalam kitabnya al-Itqan punya al-Suyuti dan al-Burhann punya al-Zarkashi. Selain itu beliau berdua memiliki persamaan dan perbedaan penafsiran terhadap ayat nida’ yang ditujukan kepada para nabi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Fauzi, Taufiqurrohmanjibri.fadlol@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Cerita dalam Al Qur'an
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Fauzi Taufiqurrohman
Date Deposited: 01 Dec 2016 04:59
Last Modified: 15 May 2023 03:01
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14506

Actions (login required)

View Item View Item