Tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan perjanjian bagi hasil tanah dengan sistem "Nyeromo" di Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faqih, Ahmad Dardiri Ali (1990) Tinjauan hukum Islam terhadap pelaksanaan perjanjian bagi hasil tanah dengan sistem "Nyeromo" di Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (215kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (178kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (703kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (723kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (202kB) | Preview

Abstract

Pada kodratnya manusia adalah makhluk bermasyarakat yang tidak dapat hidup berdiri sendiri sebagaimana makhluk yang lain. Manusia selalu memerlukan pertolongan satu sama yang lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan hidup baik berupa material individu, maupun masyarakat. Pada kenyataan kebutuhan tersebut ada yang timbul bertentangan dan terjadi bentrokan diantara mereka, bahkan kadang kadang timbul sebagaimana perlombaan, persaingan penyerobotan, penganiayaan dan lain sebagainya. Sementara mereka perlu pengetahuan tentang prinsip tata kehidupan individu dan masyarakat untuk memelihara keadilan dan ketentraman bagi mereka.
Pelaksanaan perjanjian bagi hasil tanah dengan sistem nyeromo yang berlaku di wilayah widodaren kabupaten ngawi, adalah suatu transaksi yang berhubungan dengan tanah pertanian, yang mana si pemilik tanah menyerahkan sebidang tanahnya kepada orang lain untuk dikelola dan diusahakan sampai tanahnya mendapat penghasilan, dengan perjanjian bahwa pihak penggarap harus membayar harta atau benda kepada pemilik tanah sesuai dengan isi perjanjian sebagai suatu syarat tanda pengakuan bahwa tanah yang dikerjakan itu bukan milik sendiri, dan hasilnya di bagi antara kedua belah pihak secara separo separo.
Bila ditinjau dari hukum islam, maka pelaksanaan perjanjian bagi hasil tanah tersebut adalah diperbolehkan dalam islam, karena hal itu sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat setempat disamping pembayaran sromo tersebut hanya merupakan biaya yang sangat sedikit sekali bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Faqih, Ahmad Dardiri Ali--2135
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorArifin, Miftahul----
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Hukum Islam; Perjanjian
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 27 Dec 2016 03:54
Last Modified: 12 Nov 2019 03:49
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14674

Actions (login required)

View Item View Item