Pola kepemimpinan K.H. Ahmad Dahlan dalam kehidupan umat beragama

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Iksan, Muhammad (1999) Pola kepemimpinan K.H. Ahmad Dahlan dalam kehidupan umat beragama. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (309kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (665kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (975kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (866kB) | Preview

Abstract

Kehidupan beragama menurut tuntunan al qur'an dan al hadits tidaklah tegak, disebabkan maraknya perbuatan syirik, bid'ah dan khurafat sehingga menyebabkan islam menjadi beku. Tradisi jahiliyah ini telah ada sebagaimana orang orang arab sebelum islam yang membangkang kepada kebenaran. Merela terus melawan kebenaran, sekalipun telah diketahuinya bahwa itu benar. Kondisi yang sedemikian ini mempengaruhi munculnya pergerakan pergerakan untuk mengawali kebangkitan islam dari belenggu kolonial belanda, sehingga kehadiran sebuah organisasi keagamaan dengan predikat pembaharuan dipandang sebagai suatu kemajuan besar dikalangan umat islam di indonesia. Tradisi keagamaan yang senkritis , kehidupan akidah dan amalan islam yang murni menyebabkan berdirinya muhammadiyah oleh seorang pemimpin KH. Ahmad Dahlan dalam usahanya memilih pembaharuan sebagai upaya memurnikan ajaran islam kepada sumber yang asli, al qur'an dan sunnah rasul tidak bersendi kepada nilai nilai ciptaan manusia.
Rumusan masalah yang akan dibahas yaitu 1). Siapakah KH. Ahmad Dahlan? 2). Bagaimana kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan? 3). Bagaimana pengaruh kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan terhadap umat beragama?
Dalam pembahasan ini digunakan metode deduksi, metode induksi dan metode komperatif. Metode deduksi yaitu berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum dan bertitik tolak dari pengetahuan umum, kemudian menilai kejadian yang bersifat khusus. Metode induksi yaitu berangkat dari fakta fakta yang khusus, kemudian ditarik generalisasi generalisasi yang mempunyai sifat khusus. Metode komperatif yaitu suatu metode yang membahas tentang masalah dengan membandingkan berupa pendapat ahli, kemudian menarik kesimpulan sendiri dan mengambil pendapat yang kuat.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa KH. Ahmad Dahlan pada masa kecilnya yang bernama darwis terlahir dari lingkungan keluarga keraton jogjakarta. Beliau dikenal sebagai sosok pembaharu yang memiliki ide gagasan yang cemerlang dalam merealisir cita citanya. Berkat kepribadiannya yang luhur dapat mendewasakan dirinya untuk belajar kepada tokoh tokoh agama dan masyarakat sekitarnya. Pola kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan situasional dengan kelebihan dan keutamaantersebut adalah cerdas, tinggi rasa terhadap Allah dan memiliki strategi metodologi memahami kebenaran islam bagaikan strategi militer. Pengaruh kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan terhadap kehidupan umat beragama, sebagaimana telah nampak pada pertumbuhan dan perkembangan muhammadiyah dalam bidang keagamaan, pendidikan dan kemasyarakatan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Iksan, Muhammad-E02393174
Subjects: Perbandingan Agama
Perbandingan Agama
Keywords: Kepemimpinan; Tokoh Islam; K.H. Ahmad Dahlan; Umat Beragama
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Perbandingan Agama
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 20 Jan 2017 08:19
Last Modified: 06 Oct 2021 07:52
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/14826

Actions (login required)

View Item View Item