TRADISIONALISASI PONDOK MODERN STUDI ATAS PEMIKIRAN PENDIDIKAN KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI DI TARBIYATUL MUALLIMIEN AL-ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Kuswandi, Iwan (2013) TRADISIONALISASI PONDOK MODERN STUDI ATAS PEMIKIRAN PENDIDIKAN KH. MUHAMMAD IDRIS JAUHARI DI TARBIYATUL MUALLIMIEN AL-ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (15kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (10kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (8kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (284kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (145kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (20kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (18kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini mengungkap dasar pemikiran pendidikan Kiai Muhammad Idris Jauhari, serta mengetahui upaya tradisionalisasi pondok modern yang dilakukannya di TMI Al-Amien Prenduan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan sejarah pemikiran. Sumber datanya adalah dokumen, rekaman kuantitatif, rekaman oral, dan peninggalan-peninggalan. Peneliti menggunakan model analisisa data metode perbandingan tetap (Constant Comparative Method).
Pertama, dasar pemikiran pendidikan Kiai Idris dipengaruhi oleh tiga faktor dominan, yaitu: a. Pengaruh mainstream pemikiran Kiai Jauhari dan Kiai Zarkasyi, dari Kiai Jauhari meniru dalam hal ubudiyah (disiplin shalat jama’ah
dan qiya>mul lail). Adapun dari Kiai Zarkasyi, sistem pendidikan ala Gontor yang diterapkan di TMI. b. Pengaruh sebagai pembelajar otodidak dengan menulis 55 buku, dan sebagai praktisi pendidikan, melahirkan materi Kompetensi Dasar dan Kompetensi Pilihan yang diterapkan di TMI, dan c. Pengaruh atas kegemarannya terhadap tasawuf.
Kedua, upaya tradisionalisasi pondok modern yang dilakukan Kiai Idris dalam hal ini di lembaga TMI Al-Amien, yang merupakan lembaga bersistem KMI Gontor. Sebagaimana diketahui bahwa di KMI Gontor sudah tidak
menggunakan metode pembelajaran wetonan dan sorogan seperti yang ada di pesantren tradisional pada umumnya. Namun di TMI Al-Amien, metode wetonan masih digunakan dalam pembelajaran kitab kuning materi akhlak dan tasawuf, hal
ini juga yang berbeda dari Gontor, karena di KMI Gontor materi akhlak tidak dikurikulumkan secara formal, namun menjadi jiwa dan nilai yang terangkum dalam Panca Jiwa pondok. Walaupun begitu, namun di TMI masih juga mengikuti
Gontor dalam hal materi kitab yang bersifat madrasi dan modernis, seperti penggunaan kitab Nahwu al-Waz}ih dan Bidayah al-Mujtahid. Akan tetapi, ada perbedaan lain dari Gontor adalah pembelajaran kitab Alfiyah di TMI.
Eksperimen Kiai Idris adalah mengajarkan Alfiyah setelah belajar Nahwu al-Waz}ih, padahal umumnya kitab pendahuluan Alfiyah adalah al-Jurumiyah dan al-Imriti. Untuk itu, ide Kiai Idris merupakan langkah menuju kepada istilah all
system atau all in one system. Selain itu, upaya tradisionalisasi lain, dengan mengadakan ekstra kurikuler menghafal al-Qur’an di TMI, padahal hal itu tidak dilakukan oleh KMI Gontor sebagai kiblatnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Ridlwan Nashir
Creators:
CreatorsEmailNIM
Kuswandi, IwanUNSPECIFIEDF05411118
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNasir, M. RidlwanUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Pendidikan Islam
Keywords: Pemikiran Pendidikan; Pendidikan Islam; Tradisionalisasi; Pesantren Modern; Idris Jauhari
Divisions: Program Magister > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 01 Apr 2015 00:17
Last Modified: 03 Oct 2022 04:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1486

Actions (login required)

View Item View Item