AGAMA MINORITAS DITENGAH KOTA : STUDI EKSISITENSI AGAMA BAHA'I DI SURABAYA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hamidah, Siti (2017) AGAMA MINORITAS DITENGAH KOTA : STUDI EKSISITENSI AGAMA BAHA'I DI SURABAYA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (452kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (195kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (31kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (78kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (71kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (213kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (40kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (40kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berwal dari ketertarikan peneliti tentang agama Baha’i yang ada di Surabaya, keberadaan Agama Baha’i tidak banyak diketahui oleh masyarakat padahal agama Baha’i sudah tersebar di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Di Surabaya pengikut Baha’i ada di beberapa Pucanganom Timur, Tandes Kidul dan Manuan. Oleh karena itu masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana Eksisitensi Agama Baha’i di Surabaya?; 2) Bagaiamana Pengikut Agama Baha’i mempertahankan Eksistensinya di Surabaya? Sedangkan tujuan dari penelitian ini:1) untuk mengetahui Eksisitensi Agama Baha’i di Surabaya; 2) untuk mengetahaui Pengikut Baha’i mempertahankan Eksistensinya di Surabaya. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kuliatatif dengan subjek penelitian menggunakan Snowball sampling, tahap-tahap penelitian yaitu tahap pralapangan, tahap lapangan, tahap analisa data dan tahap penulisan laporan. Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustakadan data online. Teori yang digunakan AGIL Talcott Parson. AGIL Talcott Parson lebih fokus pada perubahan dan kelangsungan suatu sistem. Masyarakat sebagai sistem sosial menurut parson paling tidak memiliki empat fungsi untuk sistem tindakan tertentu atau kebutuhan sistem. Fungsi tersebut sangat dibutuhkan agar sistem sosial dapat bekerja dengan baik. Keempat fungsi itu disebut AGIL. Maka dari itu dapat disimpulkan Keberadaan agama Baha’i di Surabaya cukup dikenal oleh masyarakat, bagi masyarakat yang sudah mengenal agama Baha’i dapat memahami keberadaan agama Baha’i di daerah mereka. Pengikut Baha’i ada dua tiga alasan mereka beragama Baha’i, 1. Karena turun temurun atau doktrin dari keluarga, 2. Pilihan sendiri, 3. Ajaran atau pengaruh dari teman. Dan keberdaan pengikut Baha’i tidak dipermasalahkan oleh masyarakat. Masyarakat bisa menerima keberadaannya mereka dan bisa menjalin relasi sosial dengan baik. Mempertahankan Eksisitensi agama Baha’i dengan tidak cara 1. Mengadakan kelas anak-anak 2. Diskusi dengan komunitas agama lainnya 3. Mengundang masyarakat dalam acara Baha’i.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hamidah, Sitisitihamida62@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Agama
Keywords: Agama Minoritas; Eksisitensi; Agama Baha’i
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Unnamed user with username Siti Hamidah
Date Deposited: 28 Feb 2017 08:05
Last Modified: 28 Feb 2017 08:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15755

Actions (login required)

View Item View Item