Riwayat Mudallisin dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim: telaah kritis atas pemikiran Kamaruddin Amin

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Syukrillah, M. (2017) Riwayat Mudallisin dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim: telaah kritis atas pemikiran Kamaruddin Amin. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (498kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (457kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (164kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (317kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pemikiran Kamaruddin Amin yang menggugat konsep ‘ulum al-hadith tentang riwayat mudallisin, khususnya yang tercatat dalam Kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim. Pemikiran tersebut berbeda bahkan kontradiktif dengan klaim kesahihan hadis-hadis dalam kedua kitab tersebut menurut ulama hadis. Untuk meneliti permasalahan ini, dirumuskan pertanyaan yaitu (1) Bagaimana pemikiran Kamaruddin Amin tentang riwayat mudallisin dalam Kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim dan, (2) Bagaimana telaah kritik atas pemikiran Kamaruddin Amin tersebut. Dengan melakukan penelitian kualitatif yang dilaksanakan dalam bentuk penelitian kepustakaan (library research) dan melalui metode analisis isi (content analysis), dihasilkan temuan bahwa pemikiran Kamaruddin Amin tentang riwayat mudallisin dalam Kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim dapat dirumuskan dalam poin-poin sebagai berikut: (1) Ada inkonsistensi dan gap antara teori dan praktek ulama dalam konsep tadlis, (2) Implikasi negatif penerapan kaidah tadlis menurut ‘ulum al-hadith terhadap riwayat mudallisin dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim khususnya dan kitab hadis lain pada umumnya, (3) Sighat tahammul wa al-ada’ tidak memiliki signifikansi baik dalam penelitian autentisitas hadis pada umumnya, maupun dalam konteks kasus tadlis, (4) Metode al-Albani dalam menentukan autentitas hadis mudallas memiliki kelemahan dan implikasi negatif bagi hadis-hadis mudallas, (5) Aplikasi kritik hadis mudallas menurut metode ulama tradisional (‘ulum al-hadith) menggunakan kaidah “al-jarh{ muqaddamun ‘ala al-ta’dil idha kana mufassaran” bila terjadi kontroversi dalam penilaian, (6) Metode Orientalis dengan cara penanggalan (dating) hadis dapat dijadikan sebagai alternatif mengatasi kelemahan metode ’ulum al-hadith. Adapun temuan yang merupakan kritik atas pemikiran Kamaruddin Amin tersebut sebagai berikut: (1) Klaim inkonsistensi dan gap antara teori dan praktek ulama dalam konsep tadlis merupakan hasil pembacaan yang terlalu umum (generalisasi) padahal penilaian riwayat mudallis yang dilakukan ulama hadis melibatkan banyak aspek secara teori dan praktek, (2) Implikasi negatif penerapan kaidah tadlis menurut ‘ulum al-hadith terhadap riwayat mudallisin dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim khususnya dan kitab hadis lain pada umumnya tidak terbukti karena hadis-hadis mu’an’an dari perawi mudallis dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim berkualitas sahih, (3) Klaim sighat tahammul wa al-ada’ tidak memiliki signifikansi baik dalam penelitian autentisitas hadis pada umumnya, maupun dalam konteks kasus tadlis, tidak sesuai dengan teori dan praktek ilmu kritik hadis, (4) Klaim metode al-Albani dalam menentukan autentitas hadis mudallas memiliki kelemahan dan implikasi negatif bagi hadis-hadis mudallas disebabkan generalisasi dan kesalahpahaman atas metode kritik hadis al-Albani, (5) Aplikasi kritik hadis mudallas menurut metode ulama tradisional menggunakan “al-jarh muqaddamun ‘ala al-ta’dil idha kana mufassaran” bila terjadi kontroversi penilaian tidak tepat dalam konteks permasalahan tadlis dari perawi yang thiqah, (6) Metode orientalis dengan cara penanggalan (dating) hadis sebagai alternatif mengatasi kelemahan metode ‘ulum al-hadith tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru mendegradasi kualitas hadis-hadis para perawi mudallis.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Syukrillah, M.abuazzam_syukri@yahoo.co.idUNSPECIFIED
Subjects: Hadis
Divisions: Program Magister > Ilmu Hadis
Depositing User: Syukrillah M.
Date Deposited: 07 Apr 2017 08:44
Last Modified: 07 Apr 2017 08:44
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/15979

Actions (login required)

View Item View Item