This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Diana, Arina (2017) Tradisi larangan nikah karena "nglangkahi" di Desa Cangaan Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik perspektif Maslahah Najmuddin al Tufi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (370kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (479kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (675kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan (field research) yang bertujuan menjawab bagaimana pernikahan itu terlarang karena nglangkahi di Desa Canga’an Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik? Dan bagaimana tradisi larangan nikah karena nglangkahi di Desa Canga’an Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik dalam perspektif maslahah Najmuddin al-Tufi? Data penelitian dihimpun dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang dihimpun dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu memaparkan dan menafsirkan data yang telah terkumpul dengan menggunakan pola piker deduktif. Untuk menganalisis tradisi larangan nikah Nglangkahi ini penulis menggunakan teori maslahah Najmuddin al-Tufi. Hasil penelitian mengatakan bahwa larangan nikah karena nglangkahi merupakan larangan bagi seseorang untuk melangsungkan pernikahan karena mendahului saudaranya yang lebih tua, terlarang karena khawatir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (ketidak harmonisan dalam rumah tangga, mati wonge, mati pangane, ilang jodone) dan sebagai sikap menghormati yang lebih tua. Sementara itu, batasan dari tradisi larangan nikah karena nglangkahi adalah pertama, setiap adik perempuan nglangkahi kakak perempuannya dan kedua, setiap adik laki-laki nglangkahi kakak laki-lakinya. Hasil analisis menggunakan teori maslahah Najmuddin al-Tufi menyimpulkan bahwa tradisi larangan nikah karena nglangkahi tidak mengandung nilai maslahah di dalamnya (baik pada faktor yang melatar belakangi maupun pada implikasinya), Sebab larangan tersebut tidak mendatangkan kemanfaatan dan justru mendatangkan kemadlaratan. Selain itu, rasa takut terhadap konsekuensi jika melanggar tradisi tersebut hanyalah buah pikir dari masyarakat dan mitos belaka. Tradisi ini dinilai tidak logis dan tidak dapat diterima oleh akal sehat (ma’qulah) serta bersifat khayalan (al-khuyulah). Juga, tidak memberikan kemaslahatan yang pasti (qat’iyyah). Jadi, tradisi larangan nikah karena nglangkahi tidak dapat dijadikan sebagai pedoman, sehingga melangsungkan pernikahan nglangkahi diperbolehkan. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada masyarakat Desa Canga’an hendaknya melaksanakan pernikahan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Islam. Adanya sebuah tradisi larangan nikah yang tidak sesuai dengan ketentuan Islam hendaknya tidak dianut dan tidak dipercayai mendatangkan akibat buruk. Dan kepada tokoh agama serta tokoh masyarakat hendaknya memberikan pengertian dan penjelasan mengenai hukum pernikahan dalam Islam di tengah-tengah masyarakat khususnya mengenai larangan nikah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Perkawinan Hukum Adat Adat |
||||||
Keywords: | Larangan nikah; nglangkahi | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Diana Arina | ||||||
Date Deposited: | 26 Apr 2017 07:45 | ||||||
Last Modified: | 21 Aug 2017 07:07 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/16210 |
Actions (login required)
View Item |