Koordinasi sumber daya manusia oleh Sultan Muhammad Al-Fatih dalam tinjauan George R. Terry

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faisol Fadli, Muhammad (2017) Koordinasi sumber daya manusia oleh Sultan Muhammad Al-Fatih dalam tinjauan George R. Terry. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (260kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (282kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (423kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (517kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (266kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (332kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini dengan judul “Model Koordinasi Sultan Muhammad Al-Fatih”, merupakan
penelitian kepustakaan (library reseach) berupa skripsi Koordinasi Sumber Daya Manusia oleh
Sultan Muhammad Al-Fatih dalam membuka peradaban di Kota Konstantinopel. Penulis
menemukan masalah berupa, koordinasi sumber daya manusia yang dilakukan pada waktu
sebelum, saat dan sesudah pembukaan kota Konstantinopel.
Sultan Murad II yang memimpin Kesultanan Utsmani sebelum Al-Fatih membangun
organisasi untuk mempersiapkan penerusnya. Ia merencanakan beberapa strategi untuk
membangun organisasi yang kokoh yang dapat dilanjutkan oleh kepemimpinan anaknya kelak,
yakni Al-Fatih. Koordinasi dilakukan sebagai faktor utama dalam berjalannya tujuan orgaanisasi.
Para bawahan dikoordinasi untuk melaksanakan tugasnya. Mereka dipimpin untuk mencapai
tujuan organisasi di Kesultanan Utsmani. Persiapan dilakukan untuk membuka peradaban
Konstantinopel.
Sultan Muhammad II (Al-Fatih) dapat melanjutkan tujuan ayahnya tersebut dengan
perencanaan yang lebih matang. Ia berkoordinasi dengan menteri, gubernur, prajurit. Tujuannya
adalah untuk membangun berbagai kawasan, militer, persenjataan, hingga berhasil mengumpulkan
pasukan sebanyak 250.000 prajurit. Koordinasi yang dijalankan Sultan Al-Fatih ini adalah kunci
uatama dalam penyerangan.
Sultan Muhammad II (Al-Fatih) telah melaksanakan peperangan tersebut dalam kurun
waktu beberapa minggu. Koordinasi sumber daya manusia di Kesultanan Utsmani ini berjalan
sesuai komando Sultan Al-Fatih. Namun koordinasi sumber daya manusia ini belum mampu
menembus tembok kokoh Konstantinopel dan membuat musuh seolah-olah di atas angin. Sultan
pun akhirnya mengevaluasi beberapa strategi dan membuat sesuatu hal yang tidak dipercaya oleh
musuh. Ia membuat persiapan yang baik dan matang untuk dapat memenangkan pertempuran,
hingga pada akhirnya ia dan pasukannya mampu untuk merebut dan menguasai kota
Konstantinopel.
Sultan Muhammad Al-Fatih yang telah memenangkan pertempuran dan menguasai kota
akhirnya memerintahkan para pasukan untuk membangun kota. Mereka diperintah agar warga
yang hidup di kota Konstantinopel dapat sejahtera dan memiliki kehidupan yang layak. Sultan Al-
Fatih juga melanjutkan untuk membuka kawasan baru sebagai dakwah Islamnya di beberapa
Negara agar dapat disatukan menjadi peradaban kekhalifahan Islam. Pada akhirnya, koordinasi
sumber daya manusia di Kesultanan Utsmani dapat berjalan dengan sempurna dan mampu
membawa organisasi ini mencapai tujuannya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Faisol Fadli, Muhammadmfaisolfadli@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Dakwah > Dakwah - Manajemen
Keywords: sumber daya manusia; Sultan Muhammad Al-Fatih; George R. Terry
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Manajemen Dakwah
Depositing User: Fadli Muhammad Faisol
Date Deposited: 05 May 2017 02:05
Last Modified: 05 May 2017 02:05
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/16791

Actions (login required)

View Item View Item