Telaah penafsiran al Qurtubi dan al Alusi atas lafad shalat al Wustha dalam Surat al Baqarah ayat 238

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hadi, Samsul (2017) Telaah penafsiran al Qurtubi dan al Alusi atas lafad shalat al Wustha dalam Surat al Baqarah ayat 238. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (647kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (116kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (363kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (217kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (151kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (151kB) | Preview

Abstract

Penulis memilih tema ini, karena di rasa menarik dan sangat penting untuk di lakukan penelitian secara ilmiah, dalam lafad Shalat Al Wustha yang di artikan sebagai Shalat pertengahan dengan tolak ukur yang multitafsir. untuk memecahkan perselisihan penanafsiran, penulis melakukan perbandingan penafsiran antara al-alusi dan al-qurtubi serta pendekatan penafsirannya masing-masing, guna untuk menemukan substansi yang di maksud oleh Lafad Shalat al-Wustha Dalam Surat Al-Baqarah Ayat 238. Dalam hal ini mempersoalkan tentang teori penafsiran al-Qurtubi dan al-Alusi dalam menafsirkan atas lafadz shalat al-wustha serta keakurasian penerapan teori yang di di gunakan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang menitik beratkan pada literatur dengan cara menganalisis muatan isi dari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian baik dari sumber data primer maupun skunder. Teori penafsiran yang di gunakan dengan cara membanding antar Mufassir. Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa al-Qurtubi menafsirkan sebagai Shalat ‘Ashar dengan menggunakan hadis sebagai fungsi, sedangkan al-Alusi menafsirkan sebagai Shalat Zhuhur dengan menggunakan Asbab al-Nuzul, di samping itu al-Alusi juga menafsirkan secara Isyari dengan menyebutnya sebagai shalat Qalb, meskipun beliau menafsirkan secara Isyari tidak terlepas dari kaidah Munasabah dalam al-Qur’an, bahwa dalam struktur kalimat dalam surat al-Baqarah ayat 238 terdapat dua kalimat yang mempunyai keterkaitan makna dalam satu ayat yaitu, lafad shalat al-wustha dengan Qanitin. Dalam teori yang di gunakan oleh kedua mufassir sama-sama akurat, karena kedua mufassir sama-sama mengunakan alasan yang dasarnya jelas

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hadi, Samsulsamsulhadisuskses95@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Salat
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: shalat al Wustha; shalat Zhuhur; shalat ‘Ashar
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Hadi Samsul
Date Deposited: 17 May 2017 04:07
Last Modified: 21 Aug 2017 05:35
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/16942

Actions (login required)

View Item View Item