Tinjauan hukum Islam terhadap perkawinan sebagai media penyembuhan gangguan jiwa: studi kasus di Desa Kapedi Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aufa, Ibnu Aby (2012) Tinjauan hukum Islam terhadap perkawinan sebagai media penyembuhan gangguan jiwa: studi kasus di Desa Kapedi Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (679kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (200kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (932kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (399kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (299kB) | Preview
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/17015

Abstract

Skripsi ini merupakan basil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan; bagaimana deskripsi perkawinan sebagai media penyembuhan gangguan jiwa di Desa Kapedi Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pcrkawinan sebagai media penyembuhan. Gangguan jiwa di Desa Kapedi Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep? Data penelitian dihimpun dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi lapangan dengan teknik pengumpulan data melalui interview dan observasi dengan pihak-pihak yang terkait. Selanjutnya data yang telah dihimpun dianalisis dengan metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang memaparkan dan menggambarkan data yang telah terkumpul dengan menggunakan pola pikir deduktif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa perkawinan sebagai media penyembuhan gangguan jiwa yang terjadi di Desa Kapedi antara Fauzi dengan Atika (yang mengalami gangguan jiwa) dan Kisbi Sufni (yang mengalami gangguan jiwa) dengan Tatik tidak lain adalah bertujuan untuk kesembuhan Atika dan Kisbi yang mengalami gangguan jiwa, yang sebelumnya telah dilakukan beberapa penyembuhan seperti halnya dengan membawa ke kyai atau paranormal untuk didoakan dan disembuhkan namun tidak membuahkan hasil. Dan suatu hari ada sesepuh desa yang menyarankan untuk dilakukan perkawinan, dan setelah dilakukan perkawinan akhirnya kesembuhan didapatkannya. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa apabila suatu perbuatan dikaitkan dengan tujuan kemaslahatan dan menghilangkan kemudharatan, dibolehkan sepanjang tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan as-sunnah. Namun, kembali lagi kepada tujuan perkawinan dalam KHI pasal 3 yakni "Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah." Dari legalitas hukumnya, pernikahan Fauzi dan Atika sah karena syarat dan rukunnya terpenuhi serta ijin dan keridhaan dari pihak perempuan diwakilkan sepenuhnya kepada wali mujbir. Begitu halnya dengan pernikahan Kisbi Sufni dan Tatik juga sah karena kedua saksi sudah mensahkan pengucapan ijab qabul sekalipun lafadz yang diucapkan termasuk dalam kategori fasid karena salah satu pihak yang berakad mengalami gangguan jiwa.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Aufa, Ibnu Aby--UNSPECIFIED
Subjects: Nikah
Keywords: Nikah; gangguan jiwa
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 23 May 2017 07:36
Last Modified: 08 Dec 2017 10:20
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17015

Actions (login required)

View Item View Item