Studi analisisi hukum Islam terhadap status tanah waris yang diperhitungkan sebagai tanah hibah: studi kasus di Desa Brengkok Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Husen, Husen (2011) Studi analisisi hukum Islam terhadap status tanah waris yang diperhitungkan sebagai tanah hibah: studi kasus di Desa Brengkok Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (792kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (946kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (5MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (274kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (422kB) | Preview
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/17074

Abstract

Permasalahan yang akan di bahas yaitu bagaimana deskripsi status tanah waris yang diperhitungkan sebagai tanah hibah di Desa Brengkok Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan dan bagaimana analisis hukum Islam tentang status tanah waris yang diperhitungkan sebagai tanah hibah di Desa Brengkok Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan? Data penelitian diperoleh melalui cara interview, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif analitis. Sedangkan untuk data yang dipaparkan dianalisis dengan menggunakan pola pikir deduktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa status tanah waris yang diperhitungkan sebagai tanah hibah di Desa Brengkok Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan berawal dari orang tua yang memberikan tanah kepada anak laki-laki dan perempuan, ketika anak laki-laki meninggal dunia lebih dahulu, orang tua menarik kembali tanah tersebut kemudian diberikan kepada anak perempuannya, sedangkan anak laki-laki mempunyai ahli waris. Menurut hukum Islam penarikan kembali tanah yang diberikan orang tua kepada anak laki-laki tidak dibenarkan karena tanah tersebut sudah dimanfaatkan oleh anak laki-laki dan sudah bertambah dari segi zat dan nilainya, kemudian penarikan kembali tanah yang dilakukan ketika anak laki-laki maninggal dunia tidak dibenarkan dalam hukum Islam karena anak laki-laki mempunyai ahli waris, maka status tanah tersebut merupakan tanah waris, sedangkan terdapat ahli waris pengganti dari anak laki-laki yang berhak atas tanah tersebut.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Husen, Husen--UNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam > Waris
Hukum Islam > Hibah
Keywords: status tanah waris; tanah hibah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 30 May 2017 03:31
Last Modified: 08 Dec 2017 10:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17074

Actions (login required)

View Item View Item