Pemikiran Muhammad Abduh tentang lafadz rafa’ ahullah ilaih dalam Q.S. An Nisa’ ayat 158

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rohim, Abdur (1998) Pemikiran Muhammad Abduh tentang lafadz rafa’ ahullah ilaih dalam Q.S. An Nisa’ ayat 158. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (680kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (121kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (3MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (4MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (569kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (557kB) | Preview

Abstract

Muhammad Abduh ingin membersihkan semua unsur-unsur yang bertendensi mitologis. Untuk itu beliau berupaya mendekati obyek ini dengan pendekatan rasional dan realistis. Dari QS. An Nisa’ ayat 158, menurut interpretasi Muhammad Abduh bahwa Nabi Isa as tidak diangkat ke langit dengan jasad dan ruhnya, tidak pula hanya ruhnya saja, sebagaimana penafsiran yang dilakukan oleh para mufassir pada umumnya. Lafadz “rofa’ahullohu ilaih tersebut ditafsirkan tidak dengan lafadz inqodzuhu “diselamatkan”, yakni diselamatkan melaui pertolongan Allah dari ancaman orang-orang kafir, dan disucikan dari tuduhan-tuduhan hina yang dilontarkan oleh mereka. Rumusan masalah penelitian ini adalah; 1. Bagaimana metode penafsiran yang diterpkan oleh Muhammad Abduh dalam menafsirkan surat an Nisa’ ayat 158. 2. Apakah yang melatarbelakangi pemikiran Muhammad Abduh dalam menafsirkan ayat tersebut. Metode pembahasan peneletian ini menggunakan metode deskripsi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah; 1. Bahwa Allah telah menyelamatkan Nabi Isa as dari ancaman maut yang dilakukan oleh musuh-musuhnya dan membersihkannya dari tuduhan-tuduhan mereka yang telah mengotori kesucian kenabiannya. Kemudian Allah SWT mewafatkannya secara wajar sebagaimana keberadaannya sebagai manusia. Dengan demikian maka yang dimaksud lafadz tersebut adalah diangkat derajatnya pada kedudukan yang paling tinggi dan mulia bukan diangkat dalam arti fisik. 2. Penyelamatan yang dimaksud adalah bahwa Nabi Isa as telah dilepaskan oleh Allah SWT dari rencana pembunuhan dan penyaliban yang direkayasa oleh kaum Yahudi sebagaimana halnya dilepaskannya Nabi Muhammad SAW dari pengepungan kaum Quraish pada malam hijriyah ke Yasrib.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rohim, AbdurUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Al Qur'an > Asbabun Nuzul
Biografi > Biografi Islam
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: pemikiran Muhammad Abduh; lafadz rafa’allahu ilaih; QS. An Nisa’ ayat 158
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Editor : samid library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 15 Jun 2017 04:24
Last Modified: 15 Jun 2017 04:24
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17294

Actions (login required)

View Item View Item