Praktek bagi hasil tanaman dengan sistem bajekan di masyarakat Islam Desa Linggo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Wahib, Moh. (1995) Praktek bagi hasil tanaman dengan sistem bajekan di masyarakat Islam Desa Linggo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (148kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (147kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (149kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (548kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (443kB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf

Download (458kB)
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (155kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (121kB) | Preview

Abstract

Fokus pada penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana deskripsi tentang praktek bagi hasil tanaman dengan sistem bajekan oleh masyarakat yang beragama Islam di Desa Linggo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan pada tahun 1994?, Apakah yang melatarbelakangi terjadinya praktek bagi hasil tanaman padi dengan sistem bajekan?, apakah pengertian bagi hasil tanaman padi dengan sistem bajekan?, dan bagaimana pelaksanaan bagi hasil tanaman padi dengan sistem bajekan?. Teknik penggalian data yang dapat dipergunakan oleh peneliti adalah interview dan wawancara dan menggunakan metode analisa data deskriptif. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa latar belakang terjadinya bagi hasil tanaman padi dengan sistem bajekan di masyarakat Islam Desa Linggo Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan , pemilik sawah tidak dapat menggarap sawahnya disebabkan tidak mempunyai modal, rasa belas kasihan pada orang lain, tidak memunyai kesempatan untuk menggarap dan tidak mempunyai kemampuan. Sedangkan penggarap mempunyai keahlian dan keterampilan dalam mengolah sawah akan tetapi tidak mempunyai tanah. Ikut sertanya pembajek dan santri sebagai pembantu penggarap sawah dilatarbelakangi kondisi ekonomi yang lemah sehingga dapat memenuhi kebutuhannya. Kewajiban pemilik tanah adalah menyediakan separoh biaya bibit, pupuk dan obat- obatan. Sedangkan penggarap juga menyediakan biaya separoh bibit, pupuk dan obat- obatan. Selanjutnya penggarapan sawah yang dilakukan oleh penggarap dibantu oleh pembajek dan santri. Adapun hak masing- masing pemilik tanah, penggarap pembajek dan santri adalah menerima bagian bagi hasil panen sesuai dengan kesepakatan bersama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Wahib, Moh.UNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Bagi Hasil
Keywords: Bagi hasil; Bajekan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 14 Jul 2017 08:19
Last Modified: 14 Jul 2017 08:19
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17547

Actions (login required)

View Item View Item