الكلام الإنشائي الطلبي في قصة آدم عليه السلام في القرآن الكريم

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Saudah, Imroatus (2017) الكلام الإنشائي الطلبي في قصة آدم عليه السلام في القرآن الكريم. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (998kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (756kB) | Preview
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (712kB)
[img] Text
Bab 2.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Bab 3.pdf

Download (551kB)
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (789kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (631kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (466kB) | Preview

Abstract

Dialog-dialog mengenai kisah Nabi Adam as dalam al-Qur’an sangat menarik untuk dikaji. Hal ini karena dialog-dialog tersebut mengandung kalimat yang menghendaki terjadinya sesuatu yang belum terjadi pada waktu kalimat itu diucapkan. Kalimat tersebut, dalam ilmu Balaghah khususnya ilmu Ma’ani dinamakan kalam insya’i tholabi. Di samping itu, kisah Nabi Adam ini terdapat tidak dalam satu surat saja dalam al-Qur’an, melainkan juga terdapat dalam beberapa surat, antara lain; surat Al-Baqoroh, Ali Imran, An-Nisa’, Al-An’am, Al-A’raf, Al-Hijr, Al-Isra’, Al-Kahfi, Thaaha, An-Naml dan Shaad. Karena itu, penulis tertarik untuk meneliti kalam insya’i tholabi pada kisah Nabi Adam as dalam al-Qur’an al-Karim. Permasalahannya adalah: (1) Bagaimanakah bentuk kalam insya’ tholabi pada kisah Nabi Adam as dalam Al-Qur’an Al-Karim? dan, (2) Bagaimanakah makna kalam insya’ tholaby pada kisah Nabi Adam as dalam al-Qur’an al-karim?
Untuk menjawab permasalahan di atas, peneliti menggunakan teori kalam insya’i tholabi. Kalam insya’i tholabi merupakan kalimat yang menghendaki terjadinya sesuatu yang belum terjadi pada waktu kalimat itu diucapkan. Teori ini menarik bagi peneliti untuk meneliti kisah Nabi Adam as dalam Al-Qur’an karena di dalamnya terdapat banyak dialog khususnya yang mengandung kalam insya’i tholabi, seperti amr (perintah), nahy (larangan), Istifham (pertanyaan), nida’ (seruan/panggilan) dan tamanni (harapan).
Untuk mensistematisasi karya penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatifdeskriptif. Kualitatif artinya metode ini tidak dalam angka-angka dan tidak meremehkan sesuai data yang ditentukan, yang kemudian data tersebut dikualifikasikan sesuai permasalahan dalam penelitian ini. Deskriptif, maksudnya, memaparkan atau mendeskripsikan data-data yang dihasilkan secara cermat.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 70 jumlah kalam insya’i tholabi dengan lima bentuk yang berbeda, antara lain: Amr (perintah) yang terdiri dari 36 jumlah, nahi (larangan) terdiri dari 3 jumlah, Istifham (pertanyaan) yang terdiri dari 15 jumlah, nida’ (seruan) terdiri dari 15 jumlah, dan tamanni (harapan) terdiri dari 1 jumlah, sedangkan kalam insya’i tholabi yang memiliki makna haqiqi terdapat 39 jumlah , sedangkan kalam insya’i tholabi yang memiliki makna balaghy terdapat 31 jumlah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Saudah, Imroatusimroatussaudah72@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Bahasa Arab
Nabi dan Rasul
Al Qur'an
Sastra
Keywords: Kalam Insya'i; Kalam tholabi; Kisah nabi Adam
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab
Depositing User: Saudah Imroatus
Date Deposited: 26 Jul 2017 07:19
Last Modified: 26 Jul 2017 07:19
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/17771

Actions (login required)

View Item View Item