TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KURSUS CALON PENGANTIN DI MALAYSIA DAN INDONESIA

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ruqaiyah, Ruqaiyah (2014) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KURSUS CALON PENGANTIN DI MALAYSIA DAN INDONESIA. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (37kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (38kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (185kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (166kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (64kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (42kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (40kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian pustaka tentang “Tinjauan Yuridis terhadap Kursus Calon Pengantin (SUSCATIN) di Malaysia dan Indonesia”. Permasalahan keluarga yang terjadi di masyarakat menyebabkan pemerintah khususnya dari Kementerian Agama berinisiatif untuk melaksanakan program tersebut untuk meningkatkan kualitas keluarga yang baik dan diharapkan dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Program ini dilaksanakan berdasarkan pada beberapa alasan yang kuat dan data yang akurat demi pengembangan masyarakat khususnya dalam lingkup keluarga.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dan panduan buku undang-undang yang tercatat di kedua negara ini. Kemudian di analisis dengan menggunakan deskriptif analisis, merupakan pendekatan penelitian yang mengungkap perbedaan suscatin di kedua Negara dan mendeskripsikan secara benar.
Proses penelitian menunjukkan bahwa tujuan dari program suscatin ini untuk menanggulangi serta mengurangi tingginya angka penceraian dan tindak kekerasan dalam rumah tangga, maka pemerintah melaksanakan program suscatin dan wajib diikuti oleh calon pengantin yang akan melaksanakanperkawinan atau ijab Kabul. Hal yang paling penting adalah masyarakat mengerti dan mengetahui apa yang terpenting dari sebuah perkawinan dan tujuan-tujuan perkawinan yang sesungguhnya, dan apabila tujuan perkawinan yang mulia menurut Islam dijalankan maka akan terbentuk keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah. Kerajaan Malaysia mau pun Pemerintah Indonesia sama sama ingin masyarakat Islam di negara masing-masing sadar akan kepentingan hidup rukun dalam rumahtangga, maka dengan itu memberlakukan kewajiban keatas calon pengantin, meskipun terdapat perbedaan dalam penetapan yuridis terhadap suscatin di kedua negara jiran ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan di antara kedua buah Negara jiran ini, Malaysia dan Indonesia. Dari sisi pelaksanaan suscatin, pensyaratan dan sebagainya. Manakala persamaannya, program suscatin ini memberikan nilai yang positif dan kontribusi yang lebih bagi masyarakat untuk menjadikan sebuah keluarga menjadi sakinah, mawaddah dan rahmah.
Program suscatin seharusnya di selaraskan ke semua KUA di Indonesia supaya matlamat Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas keluarga yang baik dan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah ini terealisasikan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Arif Jamaluddin Malik
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ruqaiyah, RuqaiyahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Hukum Islam
Keywords: Kursus Calon Pengantin; Kualitas Keluarga
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Editor : Yuhyil Ayda------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 14 Apr 2015 08:44
Last Modified: 14 Apr 2015 08:44
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/1782

Actions (login required)

View Item View Item