Peran “komunitas “orong-orong” dalam pengembangan tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah al-ustmaniyah di Kecamatan Gresik tahun 1988-2005 M

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Irfan, Muhammad (2017) Peran “komunitas “orong-orong” dalam pengembangan tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah al-ustmaniyah di Kecamatan Gresik tahun 1988-2005 M. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (142kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (501kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (316kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (385kB) | Preview
[img] Text
Bab 4.pdf

Download (491kB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (649kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian sejarah yang berjudul Peran Komunitas “Orong-Orong” Dalam Pengembangan Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Al-Ustmaniyah Di Kecamatan Gresik Tahun (1988 M -2005 M). Yang menjadi fokus pembahasannya adalah tentang (1) Sejarah Komunitas Orong-Orong (2) Ajaran, Amaliyah, dan kegiatan Komunitas Orong-Orong (3) Peran Komunitas Orong-Orong dalam pengembangan Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Al-Ustmaniyah. Untuk menjawab permasalahan di atas penulis menggunakan metode historis, yaitu suatu langkah atau cara merekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis (sejarah) dan bersifat kualitatif. Sedangkan teori yang digunakan adalah teori developmentalisme dari Sartono Kartodirjo. Dimana teori ini mengemukakan tentang bahwa masyarakat mengalami pertumbuhan dan perkembangan, suatu proses adaptasi terhadap lingkungan, serta lebih efektif mempunyai tujuan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, (1) Komunitas Orong-Orong terbentuk berawal dari pertemuan anak jalanan dengan KH. Achmad Asrori pada tahun 1988 M. Di rumah KH. Achmad Asrori mereka berbincang-bincang hingga tercetus nama Orong-Orong oleh KH. Asrori, dikarenakan kehidupan anak jalanan tersebut sama dengan kehidupan hewan Orong-Orong dimana hewan tersebut beraktifitas di malam hari sama halnya yang dilakukan anak jalanan tersebut yang suka begadang di malam hari. (2) Ajaran, amaliyah Komunitas Orong-orong yang diberi pengarahan secara langsung oleh KH. Achmad Asrori yaitu dengan menekankan pada akhlak dan adab, karena dengan ahklaq dan adab yang baik kita dapat bersimpuh di hadirat Allah SWT. (3) Peran Komnunitas Orong-orong dalam mengembangkan Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Al-Ustmaniyah di Kecamatan Gresik dengan cara pendekatan secara individu anggota komunitas, hingga pembuatan Majlis Dzikir di desa-desa Kecamatan Gresik seperti Desa Kroman, Karang Poh, Terate, Bedilan, Sukorame.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Irfan, Muhammadirfancopler8699@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Akhlak
Adab
Tasawuf
Keywords: sejarah komunitas orong-orong; ajaran amaliyah; tareqat
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Irfan Muhammad
Date Deposited: 02 Aug 2017 04:47
Last Modified: 02 Aug 2017 04:47
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/18040

Actions (login required)

View Item View Item