Tauhid sufistik : konsep tauhid Junayd al-Baghdadi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Achsin, Muhammad (2017) Tauhid sufistik : konsep tauhid Junayd al-Baghdadi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (721kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (347kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (330kB)
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Bab 2.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Bab 3.pdf

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (741kB) | Preview
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (649kB)

Abstract

Ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu (1) Bagaimana latar belakang lahirnya Tauhid Sufistik Junayd al-Baghdadi, (2) Bagaimana konsep tauhid Junayd l-Baghdadi. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini digunakan deskriptif yang berguna untuk menguraikan secara teratur keseluruhan konsep Tauhid Junayd, dan metode analisis yang digunakan untuk menganalisis konsep Tauhid dalam pandangan Junayd.Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: (1) Pemikiran tasawuf junayd banyak dipengaruhi oleh pamannya Sarri as-Saqatti dan Abu Ja’far al-Qassas yang menjadi guru pertama Junayd dalam belajar tasawuf. Yang lebih menekankan pada uzlah dan khalwat. Selanjutnya perjalanan tasawuf Junayd juga banyak diwarnai dari seorang ulama’ yang bernama Abu Abd Allah al-Ḥarits ibn Asad al-Muhasibi yang biasa di panggil al-Muhasibi yang ajarannya menganjurkan agar tidak menjauhi keduniawian tetapi tidak juga hidup dalam kemewahan. Namun justru dari penggabungan kedua doktrin inilah makanya kemudian Junayd dikenal sebagai seorang sufi yang luwes dan fleksibel, jauh dari kekakuan dan cara pikir yang sempit. (2) Bagi Junayd dalam bertauhid haruslah sampai pada kondisi fana’ dan baqo’ yang mana benar-benar hati dalam keadaan kosong dan tidak melihat kecuali hanya pada kebesaran dan keagungan-Nya sehingga semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan hanyalah ke kehadira Tuhan yang Maha Esa. Dan kemudia dia akan kembali pada keadaan shaw yaitu dimana kesadaran seorang sufi dikembalikan kepada keadaannya semula, agar dia dapat memperlihatkan bukti-bukti dari rahmat Tuhan kepadanya. Sehingga anugrah-Nya akan tampak gemerlap melalui pengembalian pada sifat-sifatnya sebagai manusia

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Achsin, Muhammadachsinhaus45@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Filsafat
Keywords: Tauhid; Sufistik; Junayd
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Pemikiran Islam
Depositing User: Achsin Muhammad
Date Deposited: 09 Aug 2017 04:21
Last Modified: 09 Aug 2017 04:21
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/18647

Actions (login required)

View Item View Item