Iblis dalam Tafsir fi Zilal al Quran dan Tafsir al Jami' li Ahkam al Quran

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Jannah, Nur (2017) Iblis dalam Tafsir fi Zilal al Quran dan Tafsir al Jami' li Ahkam al Quran. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (493kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (415kB)
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (384kB) | Preview
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (576kB)
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (730kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (947kB) | Preview
[img] Text
Bab 4.pdf

Download (581kB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (416kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pusaka.pdf

Download (367kB) | Preview

Abstract

Berbicara mengenai iblis banyak para mufassir yang berbeda pendapat mengenai jenis iblis tersebut. Menurut Sayyid Qutb, beliau mengemukakan bahwa Iblis itu bukan jenis malaikat, melainkan hanya ada bersama mereka pada waktu itu. Seandainya Iblis itu termasuk golongan malaikat, niscaya dia tidak akan melanggar perintah Allah. Sedangkan dalam tafsirnya al Qurtubi, beliau mengemukakan pendapatnya Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Iblis itu merupakan salah satu jenis dari golongan malaikat. Rumusan masalah dalam penelitian ini: bagaimanakah pandangan Sayyid Qutb dan al Qurtubi terhadap kata iblis dalam surat al-Baqarah ayat 34, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan penafsiran Sayyid Qut}b dan al Qurtubi terhadap surat al-Baqarah ayat 34 serta bagaimana validitas dua mufassir tersebut.Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan penafsiran Iblis Tafsir fi Zilal al Qur’an dan Tafsir al-Jami‘ li Ahkam al Qur’an guna mencari titik persamaan dan perbedaannya. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dan metode komparatif, yaitu membandingkan berbagai pendapat ulama tafsir dalam menafsirkan ayat-ayat al Qur’an yang berkaitan dengan Iblis. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dalam penafsirannya Sayyid Qutb dan al Qurtubi memiliki kesamaan metode penafsiran yaitu menggunakan metode tahlili dan sistematika keduanya memakai mushafi. Sedangkan perbedaan keduanya antara lain terdapat di corak dan generasi mufassir. Sayyid Qutb bercorak adabi Ijtima’i dan al-Qurt}ubi bercorak fiqih selain itu perbedaan yang sangat menonjol pada mereka adalah Sayyid Qutb termasuk ulama dari generasi mufassir kontemporer, sedangkan al Qurtubi merupakan seorang mufassir dari generasi klasik. Sayyid Qutb berpendapat bahwa: Iblis itu bukan jenis malaikat, melainkan hanya ada bersama mereka pada waktu itu. Seandainya Iblis itu termasuk golongan malaikat, maka dia tidak akan melanggar perintah Allah. Sedangkan Al Qurtubi berpendapat bahwa: Iblis adalah bagian dari malaikat. namanya adalah Azazil. Ia merupakan malaikat yang mulia. Ketika ia durhaka kepada Allah maka Allah murka kepadanya lalu melaknatinya, kemudian ia menjadi setan. Maka validitas atau yang paling mendekati kebenaran adalah pendapatnya Sayyid Qutb hal ini dikuatkan dan didukung oleh penafsiran Quraish Shihab di dalam tafsir al Misbah yang mengatakan apakah asal-usul kejadian Iblis? Apakah ia dari jenis malaikat yang menurut informasi riwayat tercipta dari cahaya, atau dari jenis jin yang menurut al-Qur’an tercipta dari api? al Qur’an tegas menyatakan bahwa: “Iblis dari jenis jin” (QS. al-Kahfi [18]:50)

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Jannah, Nurnurj8739@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Al Qur'an
Tafsir
Keywords: iblis; al-Qur'an; tafsir fi Zilal al-Qur'an; tafsir Jami'li Ahkam al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Jannah Nur Jannah
Date Deposited: 14 Aug 2017 02:56
Last Modified: 14 Aug 2017 02:56
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19463

Actions (login required)

View Item View Item