Konsep pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam paradigma pendidikan Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Utomo, Bagus Waskito (2017) Konsep pendidikan humanistik Ki Hajar Dewantara dalam paradigma pendidikan Islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (658kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (259kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (470kB) | Preview
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (5MB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf

Download (6MB)
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (444kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (992kB) | Preview

Abstract

Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana Konsep Pendidikan Humanistik Ki Hajar Dewantara, dan bagaimana Konsep Pendidikan Humanistik Ki Hajar Dewantara dalam Paradigma Pendidikan Islam. Pelaksanaan penelitian pada skripsi ini dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research), sedangkan fokus penelitiannya adalah Konsep Pendidikan Humanistik Ki Hajar Dewantara dalam Paradigma Pendidikan Islam. Dalam pengolahan data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis tentang Konsep Pendidikan Humanistik Ki Hajar Dewantara dalam Paradigma Pendidikan Islam setelah diadakan kajian penelitian menunjukkan bahwa Ki Hajar Dewantara, memandang bahwa manusia itu lebih pada sisi kehidupan psikologinya. Menurutnya, manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Guru dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah sosok yang bisa dijadikan pemimpin, di depan dapat memberi contoh keteladanan, di tengah dapat membangkitkan motivasi dan di belakang mampu memberikan pengawasan serta dorongan untuk terus maju. Prinsip pengajaran ini dikenal dengan semboyan Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Ki Hadjar memandang siswa atau peserta didik adalah manusia yang mempunyai kodratnya sendiri dan juga kebebasan dalam menentukan hidupnya. Pendidikan yang ingin dijalankan oleh Ki Hadjar Dewantara itu berorientasi pada pendidikan kerakyatan. Oleh karenanya timbullah gagasan untuk mendirikan sekolah sendiri yang akan dibina sesuai dengan cita-citanya. Untuk merealisasikan tujuannya, Ki Hadjar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa. Untuk mewujudkan gagasannya tentang pendidikan yang dicita-citakan tersebut. Ki Hadjar Dewantara menggunakan metode Among. Berdasarkan dari hasil analisis kajian skripsi ini, maka dapat penulis simpulkan bahwa manusia adalah makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik, sehingga mampu menjadi khalifah di bumi. Pendidik ialah orang yang bertanggungjawab terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani murid agar mencapai tingkat kedewasaan, sehingga ia mampu menunaikan tugas-tugas kemanusiaannya sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Murid merupakan subjek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan orang lain, yakni pendidik atau guru untuk membantu mengarahkannya menuju kedewasaan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Utomo, Bagus Waskitobgsuromo93@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Agama
Guru
Pendidikan Islam
Pendidikan > Pendidikan - Karakter
Pendidikan > Pendidikan Dasar
Keywords: Konsep Pendidikan Humanistik; Ki Hajar Dewantara; Paradigma Pendidikan Islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: utomo bagus waskito
Date Deposited: 15 Aug 2017 07:47
Last Modified: 15 Aug 2017 07:47
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19652

Actions (login required)

View Item View Item