Makna nafs wahidah dalam Al-Qur'an: studi analisis komparatif penafsiran Rashid Rida dan Ibn Kathir terhadap surat An-Nisa ayat 1

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muhajir, Ahmad (2017) Makna nafs wahidah dalam Al-Qur'an: studi analisis komparatif penafsiran Rashid Rida dan Ibn Kathir terhadap surat An-Nisa ayat 1. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (235kB)
[img]
Preview
Text
Daftar Isi.pdf

Download (234kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (317kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (349kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (306kB) | Preview
[img] Text
Bab 4.pdf

Download (358kB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (240kB) | Preview

Abstract

Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang berakal budi. Manusia diciptakan oleh Allah, melalui proses. Dan tidak lain diciptakan untuk mengabdi kepada sang maha pencipta. Proses penciptaan manusia melalui tanah kemudian ditiupkan roh Allah ke dalamnya. Awal penciptaan manusia memang dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara jelas siapa nama manusia tersebut. Namun dalam penelitian ini terdapat mufasir yaitu Ibn Kathir dan Rashid Rida yang mana mereka mempunyai pandangan yang berbeda mengenai nenek moyang manusia yang tercantum dalam surat al-Nisa’ ayat 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang berarti mencari sumber data berbagai bentuk yang berkaitan dengan tema yang ada. Kemudian peneliti mengkaji lebih dalam karya tafsir mereka mengenai bentuk, metode, dan corak tafsirnya. Dilanjutkan dengan Komparatif maksudnya memilih ayat tertentu kemudian menentukan beberapa mufasir yang akan dibandingkan penafsiranya melalui karya tafsirnya lalu mencari kesamaan dan perbedaan. Mengenai awal penciptaan manusia dalam al-Qur’an terhadap surat al-Nisa’ ayat 1 Rashid Rida menafsirkan Nafsi Wahidah sebagai jiwa tidak Adam sebagai nenek moyang manusia, karena pembahasan ayat ini bersifat Nakirah, khitab ayat ini ditujukan bani Qusyai, ayat ini sebagai permisalan penciptaan awal manusia, kemudian pasanganya (Hawa) tercipta dari jiwa yang sama Adam. Sedangkan Ibn Kathir menafsirkan ayat ini bahwa yang dimaksud Nafsi Wahidah adalah Adam a.s. dan pasanyanya (Hawa) tercipta dari tulang rusuk sebelah kiri Adam, ketika sedang tidur. Pandangan Rashid Rida dan Ibn Kathir dalam menafsirkan ayat ini terdapat persamaan dan perbedaan diantara persamaan mereka tidak menolak bahwa sebenarnya potongan ayat yang lafadznya “الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ” sebagai Qudrah (kekuasaan) Allah swt. Perbedaan diantara mereka ialah dalam memahami Nafsi Wahidah Ibn Kathir memaknai Adam dan Hawa tercipta dari tulang rusuk sebelah kiri Adam. Sedangkan Rashid Rida memaknai lafadz tersebut sebagai jiwa yang satu yaitu Insaniyah (kemanusiaan), hakikat jiwa yang suka dalam kebaikan dan membenci keburukan, begitu pula Hawa tercipta dari Jiwa yang sama.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Muhajir, Ahmadamuhajir283@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Nafs; tafsir Al qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: MUHAJIR AHMAD
Date Deposited: 18 Aug 2017 03:21
Last Modified: 18 Aug 2017 03:21
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/19656

Actions (login required)

View Item View Item