Konstruksi tafsir feminis: studi pemikiran Amina Wadud atas kesetaraan jender dalam al-qur’an

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mansyuri, Arif (2006) Konstruksi tafsir feminis: studi pemikiran Amina Wadud atas kesetaraan jender dalam al-qur’an. Masters thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (358kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (276kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (180kB)
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (241kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (303kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (283kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (312kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (179kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berusaha mengurai tiga pokok pembahasan yang di antaranya adalah bagaimana latar belakang penyebab munculnya tafsir feminis, corak penafsiran Amina Wadud dalam tafsir feminis, dan bagaimana relevansi pemikiran Amina Wadud terhadap perkembangan penafsiran. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis), yaitu metode penelitian yang menggunakan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan berdasarkan teks. Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa kemunculan tafsir feminis dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan mufassir-mufassir feminis terhadap penafsiran-penafsiran yang ada selama ini. Kehadiran tafsir feminis juga merupakan akumulasi dari pemikiran para feminis yang menginginkan adanya kesetaraan dalam kajian maupun dalam melakukan penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur’an, sehingga dalam melakukan penafsiran, para penafsir berikutnya bisa memahami adanya hak-hak kaum perempuan yang seimbang atau setara dengan laki-laki. Amina menyebut model penafsirannya dengan sebutan tafsir tawh{i<d Ide tentang tafsir tawhid merupakan kritik Amina Wadud terhadap berbagai pembatasan dalam pendekatan atomistik di hampir semua tafsir tradisional yang tidak berubah. Tafsir tawh{i<d menekankan betapa kesatuan al-Qur'an mengatasi seluruh bagian-bagiannya (the unity of the Qur'an permeates all its parts). Salah satu tujuan dari tafsir tawhid adalah untuk memperlihatkan adanya dinamika antara aspek universal dan partikular dari al-Qur'an. Berbeda dengan pesan moral al-Qur'an yang sifatnya universal, ayat-ayat al-Qur'an sangat dibatasi oleh partikularitas ruang dan waktu. Tafsir tawh{i<d menegaskan betapa kesatuan al-Qur'an merambah seluruh bagiannya. Kemudian mengenai relevansi pemikiran Amina Wadud dapat diperoleh kesimpulan bahwa ia telah memberikan rumusan penafsiran tentang persoalan perempuan secara lebih sistematis dari pada pendahulunya dan yang lebih komperehensif dalam bahan kajiannya, sehingga, sebagai seorang perempuan, ia telah berhasil memberi nuansa baru dalam perdebatan penafsiran.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mansyuri, ArifUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: Tafsir feminis; Amina Wadud; Kesetaraan jender
Divisions: Program Magister > Pemikiran Islam
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 09 Oct 2017 08:00
Last Modified: 09 Oct 2017 08:00
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/20531

Actions (login required)

View Item View Item