Studi analisis terhadap pemikiran Mahmud Syaltut tentang hukum obligasi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Qomariyah, Aqidatul (2009) Studi analisis terhadap pemikiran Mahmud Syaltut tentang hukum obligasi. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (449kB) | Preview
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (119kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (222kB)
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (221kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
Bab 5.pdf

Download (225kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (227kB)
Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/20589

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan untuk menjawab pertanyaan bagaimana konsep pemikiran Mahmud Syaltut tentang hukum obligasi dan apa dasar hukum pemikiran Mahmud Syaltut dalam memperbolehkan obligasi? Data penelitian dihimpun melalui pembacaan dan kajian teks (tex reading) dan selanjutnya di analisis dengan teknik deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Mahmud Syaltut memperbolehkan obligasi dengan dua pendapatnya yaitu, pertama; dibolehkannya obligasi dalam keadaan terpaksa (darurat) untuk memenuhi suatu kebutuhan, di mana tidak ada jalan lain lagi untuk memenuhi suatu kebutuhan kecuali dengan mengadakan obligasi, sebab kalau tidak dalam keadaan terpaksa maka tidak mungkin pemerintah mengadakan obligasi. Meskipun demikian Mahmud Syaltut memberikan persyaratan bahwa untuk memperkirakan adanya kebutuhan yang sangat mendesak sampai ke taraf darurat dan maslahah harus dengan pertimbangan ahli-ahli hukum, ahli-ahli ekonomi, dan ahli-ahli syariat. Kedua, dasar hukum yang digunakan Mahmud Syaltut dalam menggali istinbat hukum diperbolehkannya obligasi adalah dengan menggunakan pendekatan al-hajah al-darurat wa aI-maslahah yang ada yaitu dengan menyandarkan pada ayat-ayat yang serupa meskipun pada dasarnya tidak terdapat nas yang menyatakan secara langsung diperbolehkannya obligasi, karena obligasi merupakan produk baru dalam aktivitas ekonomi. Sejalan dengan kesimpulan di atas maka bagi semua masyarakat baik perorangan, badan, perusahaan, maupun pemerintah apabila melakukan segala tindakan atau persoalan kehidupan terutama dalam aktivitas bermuamalah hendaknya menjalankan segala sesuatunya sesuai dengan aturan atau tuntunan syariât yang ada agar tercipta kemaslahatan antar umat manusia.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Qomariyah, Aqidatul--UNSPECIFIED
Subjects: Ekonomi Islam
Keywords: Pemikiran Mahmud Syaltut; hukum obligasi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Arsip Syariah
Depositing User: Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 12 Oct 2017 06:57
Last Modified: 04 Oct 2018 08:43
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/20589

Actions (login required)

View Item View Item