Konsep moralitas Sam Harris ditinjau dari perspektif moralitas Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maulita, Pungki (2017) Konsep moralitas Sam Harris ditinjau dari perspektif moralitas Islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (275kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (197kB)
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (561kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (684kB) | Preview
[img] Text
Bab 3.pdf

Download (501kB)
[img] Text
Bab 4.pdf

Download (628kB)
[img] Text
Bab 5.pdf

Download (283kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (386kB)

Abstract

Skripsi ini mendeskripsikan tentang konsep moralitas Sam Harris dan meninjau melalui sudut pandang moralitas Islam. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (Library Research) yang menitikberatkan pada literatur dengan cara menganalisis muatan isi dari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian baik dari sumber data primer maupun sekunder. Dengan rumusan masalah: 1) Bagaimana konsep moralitas Sam Harris?; 2) Bagaimana tinjauan moralitas Islam terhadap konsep moralitas Sam Harris? Hasil penelitian berkesimpulan bahwa Sam Harris menggunakan sains (ilmu pengetahuan) sebagai framework kebenaran moral. Kesejahteraan menjadi dasar konseptual moralitas Sam Harris. Bangunan lanskap moralnya menggambarkan bahwa kesejahteraan dan penderitaan manusia tergantung pada keadaan mental dan otak. Ia menggunakan neurosains untuk menelusuri cara kerja otak melahirkan suatu tindakan. Sebagai seorang ateis, Ia menolak kebenaran moral dalam agama dan berpendapat bahwa keyakinan/iman adalah irrasional serta menjadi penyebab segala kekerasan dan kekejahatan. Dengan demikian, sains dan akal sehatlah yang menjadi dasar untuk bertindak. Spiritual sebagai suatu aktivitas yang ia tawarkan untuk mencapai kebahagiaan namun bersifat bebas nilai-nilai ketuhanan dan keagamaan (sekuler). Dalam moralitas Islam, al-Qur’an dan Hadis adalah sumber utama akhlak. Dengan mengamalkan ajaran al-Qur’an dan Hadis, dapat membimbing manusia membentuk Akhlakul karimah. Kebenaran Ilahiyah ditempatkan di atas kebenaran ilmiah yang berlandaskan logika dan fakta empiris, bukan sebaliknya. Keburukan maupun kejahatan dapat terjadi ketika manusia lalai akan Tuhan, maka diperlukanlah iman dan takwa. Karena imanlah yang melahirkan amal shaleh. Kebaikan dilakukan karena ridha Tuhan dan kepasrahan total. Islam tidak mengajarkan moralitas tanpa agama, Islam tidak hanya memiliki orientasi kemanusiaan tetapi juga berorientasi pada ketuhanan (tauhid). Jalan kebahagiaan dalam Islam disesuaikan dengan arahan dan bimbingan dari Sang Pemilik Kebahagiaan Sejati yakni Allah Swt. Zikir kepada Allah berimplikasi dalam ruhani yang sesungguhnya juga mewujud nyata dalam kehidupan manusia. antara lain wujudnya: tenteram, perasaan tenang, dan membahagiakan. Ketentraman hati itulah sebetulnya inti dari kebahagiaan dalam moralitas Islam.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maulita, Pungkipungkimaulita8@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Akhlak
Iman Kepada Allah
Keywords: Lanskap moral; iman; neurosains; moralitas Islam
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Maulita Pungki
Date Deposited: 30 Oct 2017 03:18
Last Modified: 30 Oct 2017 03:19
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/20866

Actions (login required)

View Item View Item