The concept of mahram: study about the companionship for woman’s travelling in Shahih Bukhari

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hijriyati, Muthi’ah (2011) The concept of mahram: study about the companionship for woman’s travelling in Shahih Bukhari. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Cover.pdf

Download (432kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (112kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (57kB)
[img] Text
Bab 1.pdf

Download (338kB)
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (454kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (70kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (98kB) | Preview

Abstract

Sebagai rahmat lil alamin, nabi Muhammad datang dengan membawa Islam sebagai ajaran kebenaran yang memuat prinsip ketuhanan dal am dimensi vertikal dan horisontal. Tugas Nabi tidak hanya meluruskan pemahaman aqidah umat muslim saja, tapi juga memperbaiki kondisi sosial masyarakat yang berprinsip keadilan, kesetaraan dan kebebasan dengan tanpa dibatasi oleh kasta maupun gender. Sebagaimana Nabi mempercayakan Bilal beradzan setiap waktu shalat meski dia adalah seorang budak berkulit hitam, atau penghormatan terhadap perempuan yang terekam dal am sirah nabawiyah. Sebagaimana pula termuat dalam hadlth ketika nabi memerintahkan laki-laki mendampingi perempuan mahram mereka ketika bepergian. Berangkat dari hadith-hadith tersebut, skripsi terkait konsep mahram dalam hadith tersebut penulis bahas. Secara garis besar, hadith tersebut memuat larangan bagi perempuan untuk bepergian jika tanpa didampingi mahram atau suami. Larangan ini seolah-olah mengindikasikan nabi melarang dan membatasi aktifitas perempuan serta menjadikan mereka sebagai dependent beings hadith inipun dijadikan dasar adanya peraturan di beberapa daerah di Indonesia untuk memberlakukan jam malam secara ketat dan issu fatwa keharusan adanya mahram dalam pengiriman buruh migran dan hingga terbaca nuansa misoginis dari hadith ini. Berdasar keyakinan penulis bahwa tidak ada hadith misoginis, maka tema ini kami teliti dalam hadith-hadith Shahih Bukhari terkait keberadaan mahram dalam safar perempuan. Penelitian ini mengarah pada kualitas dan pemaknaan hadith dengan concern terhadap nilai moral (maqashid al-syari’ah) yang dibawa nabi. Dalam pengumpulan data digunakan metode library research (kepustakaan) dan dalam mengkaji data digunakan metode takhrij kritik sanad dan matan serta teori pemaknaan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa hadith ini berkualitas shahih dan masyhur di kalangan sahabat, secara matan pun tidak terdapat kontradiksi dengan klasifikasi keshahihan matan. Hadith ini ma'mul bih meski dengan dua tawaran aplikatif, secara tekstualis-literalis yang memberi makna batasan dan larangan secara kaku terhadap perempuan untuk bepergian jika tanpa mahram secara fisik. Atau pemaknaan dengan berdasar konteks dulu dan kini, sebab dan tujuan sabda Nabi terkait keamanan perempuan saat bepergian, hingga persyaratan mahram dimaknai tidak secara mutlak karena yang ditekankan Nabi adalah syarat adanya jaminan keamanan bagi perempuan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hijriyati, Muthi’ahUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Tafsir > Tasfir Hadis
Keywords: Mahram; woman’s travelling; Shahih Bukhari
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis
Depositing User: Editor : Arifah Wikansari------ Information------library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 31 Oct 2017 05:27
Last Modified: 31 Oct 2017 05:27
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/20899

Actions (login required)

View Item View Item