Tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi Akad Murabahah sebagai pembiayaan kepemilikan logam mulia pada Pegadaian Syariah Unit Ketintang Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Firdaus, Muhammad Aleq (2015) Tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi Akad Murabahah sebagai pembiayaan kepemilikan logam mulia pada Pegadaian Syariah Unit Ketintang Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (472kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (18kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar isi.pdf

Download (45kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (370kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (169kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (197kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (100kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (107kB) | Preview

Abstract

Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, dari semangat tersebut maka terciptalah sebuah produk pembiayaan mura>bah}ah kepemilikan logam mulia atau yang disebut dengan MULIA untuk memenuhi minat masyarakat yang ingin berinvestasi secara aman. Dalam pembiayaan tersebut menerapkan dua akad yaitu mura>bah}ah dan rahn. Untuk menghindari wanprestasi maka Pegadaian Syariah menerapkan jaminan dan denda atas keterlambatan pembayaran. Skripsi ini menerapkan hasil penelitian lapangan atau field research untuk menjawab pertanyaan; 1)Apa dasar pertimbangan pegadaian syariah unit ketintang Surabaya mewajibkan objek pembiayaan sebagai jaminan atas pembiayaan kepemilikan logam mulia?, 2)Bagaimana aplikasi akad mura>bah}ah} dalam pembiayaan kepemilikan logam mulia pada pegadaian syariah unit ketintang Surabaya?,3)Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap aplikasi akad mura>bah}ah} sebagai pembiayaan kepemilikan logam mulia pada pegadaian syariah unit ketintang Surabaya? Dalam rangka menjawab pertanyaan di atas, penulis mengumpulkan data yang dibutuhkan melalui teknik dokumentasi dan melakukan wawancara semi terstruktur dengan informan kunci atau responden, yaitu pimpinan atau staff lembaga yang terkait dengan pelaksanaan Pembiayaan Mura>bah}ah Kepemilikan Logam Mulia. Data yang selanjutnya dianalisis dengan hukum Islam sebagai suatu metodologi istinbat hukum Islam dengan teknik deskriptif kemudian dianalisis dengan analisis deduktif. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data, ditemukan studi bahwa dalam mekanisme pembiayaan mura>bah}ah kepemilikan logam mulia di Pegadaian Syariah masih berlandaskan prinsip gadai (rahn), pembiayaan tersebut berjalan menggunakan dua akad yaitu mura>bah}ah untuk menetapkan keuntungan (margin) serta menetapkan uang muka yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dan rahn, penyerahan objek pembiayaan berupa logam mulia untuk dijadikan jaminan (marhu>n) apabila pembayaran dilakukan dengan cara angsuran serta terdapat denda keterlambatan pembayaran sebesar 2% dengan kelipatan per 7 harinya, sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Hal ini diberlakukan semata-mata hanya sebagai unsur kehati-hatian dari resiko tidak terbayarnya (wanprestasi) objek pembiayaan serta sebagai sarana edukasi bagi nasabah agar selalu bersungguh-sungguh dalam melunasi sisa pembayaran hutangnya. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi pembiayaan mura>bah}ah kepemilikan logam mulia pada Pegadaian Syariah unit Ketintang Surabaya jika dilihat dari segi hukum Islam sudah sesuai. Hal ini dikarenakan akad mura> bah}ah dan rahn yang digunakan bukan merupakan transaksi dengan dua harga dalam satu akad,akan tetapi merupakan akad yang jelas sebab dalam penerapannya akad rahn diberlakukan secara cuma-cuma tanpa disertai upah (ujrah). Selain itu dalam pelaksanaan dilakukan dengan wajar dan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak tanpa melupakan unsur-unsur kejujuran, adil, transparan dan tidak merugikan pihak lain. Hal ini diperbolehkan dengan berlandaskan dalil hadis dari simak. Mengenai denda keterlambatan yang diberlakukan maka disarankan kepada Pegadaian Syariah untuk meninjau kembali karena dirasa cukup memberatkan mengingat objek pembiayaan masih berada di bawah kuasa Pegadaian Syariah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Firdaus, Muhammad Aleq--CO2210022
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHadi, Abd.--2018115501
Subjects: Hukum Islam
Keywords: MURABAHAH; logam mulia
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Users 274 not found.
Date Deposited: 03 Aug 2015 07:26
Last Modified: 17 Sep 2020 15:00
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/2117

Actions (login required)

View Item View Item