Analisis sadd al dhariah dan Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 terhadap pratik pembayaran di Restoran Ubud Bali menggunakan Bitcoin

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Putranto, Fathoni Giri (2017) Analisis sadd al dhariah dan Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 terhadap pratik pembayaran di Restoran Ubud Bali menggunakan Bitcoin. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (482kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (305kB) | Preview
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (317kB)
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (591kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (788kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (708kB) | Preview
[img] Text
Bab 4.pdf

Download (244kB)
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (303kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (467kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini merupakan penelitian lapangan. Adapun rumusan masalah adalah Bagaimana Implementasi Pembayaran Dengan Menggunakan Bitcoin dan Bagaimana Analisis Sadd Al-Dhari’ah dan Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 Terhadap Praktik Pembayaran Di Restoran Ubud, Bali. Penelitian lapangan ini menggunakan metode kualitatif untuk menjawab rumusan masalah yang ada dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara dengan perusahaan Bitcoin, pemilik restoran, dan pengguna Bitcoin. Selain itu penulis juga meneliti data terkait penggunaan dan transaksi pembayaran menggunakan Bitcoin yang dianalisis dengan pola induktif untuk mempertajam kesimpulan. Hasil penelitian adalah bahwa dalam pembayaran di restoran Griyahost Ubud Bali, menggunakan Bitcoin dengan menempelkan QRcode yang dipunyai oleh konsumen dengan QRcode yang sudah disediakan oleh pihak restoran, setelah itu maka secara otomatis transaksi sudah selesai. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penentuan Hukum menggunakan Sadd Al-Dhari’ah, dari segi objeknya, praktik jual beli di restoran Griyahost Ubud Baliini adalah kasus yang pasti berakibat menimbulkan efek kerusakan atau bahaya, karena praktik jual beli tersebut memiliki beberapa mafsadah antara lain rentan resiko keamanaan yang di sebabkan oleh Hackersaat melakukan pembayaran apabila tidak di lengkapi Google Authenticatordan Pembeli kurang mengetahui tentang informasi perkembangan harga Bitcoin sehingga hal tersebut dapat merugian dirinya sendiri akan tetapi transaksi tersebut tetap digunakan oleh pembeli. Sedangkan jika dilihat menggunakan Bitcoin dengan memakai Undang-Undang No. 7 Tahun 2011 tentang mata uang adalah transaksi di wilayah NKRI memakai Rupiah tidak terdapat masalah, karena walaupun pembeli dan penjual dalam restoran tersebut memakai Bitcoin akan tetapi dalam hakekatnya tetap memakai uang Rupiah dan Bitcoin sebagai perantara atau alat tukar dalam melakukan transaksi. Sejalan dengan kesimpulan di atas peneliti berharap untuk pihak pembeli agar memasang Google Authenticator agar akun dan Password dalamBitcoin ini aman supaya tidak terjadi pencurian data yang dilakukan Hacker dan Pembeli agar memperbarui info perkembangan untuk harga Bitcoin pada saat hari itu supaya dalam melakukantransaksi aman dan tidak merugikan dirinya sendiri.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Putranto, Fathoni Girifathoni.giri@yahoo.comUNSPECIFIED
Subjects: Dagang
Hukum Islam
Hukum
Hukum Islam > Jual Beli
Mata Uang
Teknologi
Keywords: Sadd al dhariah; Bitcoin
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Putranto Fathoni Giri
Date Deposited: 14 Nov 2017 06:52
Last Modified: 20 Nov 2017 04:12
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21299

Actions (login required)

View Item View Item