Analisis hukum Islam penerapan asas Contra Legem dalam putusan pembagian harta bersama: studi kasus Pengadilan Agama Sidoarjo nomor 71/Pdt.G/2013/PA.Sda

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mazidah, Nur (2017) Analisis hukum Islam penerapan asas Contra Legem dalam putusan pembagian harta bersama: studi kasus Pengadilan Agama Sidoarjo nomor 71/Pdt.G/2013/PA.Sda. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nur Mazidah_C01213067.pdf
Download (786kB)

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua pertanyaan. Pertama, Apa dasar pertimbangan hakim menetapkan asas contra legem dalam menyelesaikan pembagian harta bersama pada putusan Pengadilan Agama Sidoarjo Perkara Nomor 71/Pdt.G/2013/PA.Sda. Kedua, Bagaimana analisis hukum Islam terhadap penerapan asas contra legem dalam memutuskan pekara pembagian harta bersama di Pengadilan Agama Sidoarjo Perkara Nomor 71/Pdt.G/2013/PA.Sda. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasi karena data yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh dari pihak Hakim Pengadilan Agama Sidoarjo melalui proses dokumetasi dan interview. Sumber data dari penelitian ini ada dua yaitu sumber primer dan sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pola pikir induktif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa; pertama Pengadilan Agama Sidoarjo sudah benar, dengan adanya contra legem sebuah upaya yang dilakukan hakim guna menemukan hukum dengan mengesampingkan undang-undang yang telah tertulis, ketika undang-undang tersebut dirasa tidak dapat memberi rasa adil bagi pihak yang berperkara atau undang-undang tersebut dirasa tidak dapat memberi kepastian hukum yang berkeadilan. Karena potensi beban kebutuhan hidup yang ditanggung oleh Penggugat adalah lebih besar dari Tergugat. Sehingga tidak adil apabila pembagian harta bersama tersebut dibagi sama rata.. Kedua, penerapan asas contra legem pembagian harta bersama telah sesuai dan sejalan dengan ajaran Islam yang mana istri lebih dominan dalam menghasilkan harta dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana penegasan pasal 229 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan hakim dalam menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan kepadanya wajib memperhatikan dengan sungguh-sungguh nilai-nilai hukum yang hidup di masyarakat, sehingga putusannya sesuai dengan rasa keadilan. Berdasarkan hasil penelitian diatas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1) Pengkajian dan penyusunan kembali undang-undang yang berhubugan khususnya mengenai pembagian harta bersama, karena sejak awal berdasarkan Al-Qur’an bahwa wanita adalah di pihak yang lemah tetapi di sisi lain tidak ada laki-laki yang kuat berkuasa dan berhasil tanpa adanya wanita di sisinya. Dan penulis sendiri menyarankan agar pembagian harta bersama dilaksanakan secara proporsional dan membela kaum yang lemah. 2) Untuk suami haruslah bersikap bijaksana dan berperanlah sebagaimana fungsinya sebagai kepala rumah tangga yaitu mencari nafkah untuk keluarga (Istri dan anak), memberinya perlindungan demi terciptanya sebuah keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.