This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Huda, Sokhi (2004) Telaah kasuistik tentang Khalq al Quran dalam latar historis. Menara Tebuireng: Jurnal Ilmu Keislaman, 1 (1). pp. 54-65. ISSN 1829-801X
Text
Sokhi Huda_Telaah Kasuistik tentang Khalq al Qur’an.pdf Download (3MB) |
Abstract
Khalq al-Qur’an (keciptaan al-Qur’an) merupakan istilah konseptual-diskusional dalam teologi Islam (kal kalām) yang muncul mulai dekade awal pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Istilah ini, lebih jauh daripada sebagai bahan diskusi antar aliran kalam, juga merupakan fenomena historis kalam yang berkelindan erat dengan aspek politik, karena ia menjadi doktrin resmi negara atas pembelaan para khalifah sesuai dengan variasi minatnya masing-masing. Penetrasi politik semakin tandas, ketika diberlakukan “mihnah” (tes warna teologis) oleh kepala negara. Ada dua aliran yang secara kuat saling berhadapan. Pertama: Mu’tazilah, yang lebih dekat pada dialektika Yunani, berpandangan bahwa al-Qur’an adalah makhluk, dengan pembelaan dari Khalifah al-Ma’mun. Sedangkan kedua: Sunni, yang lebih dekat pada teologi Kristen tentang logos, berpendapat bahwa al-Qur’an bukan makhluk, dengan advokasi dari Khalifah al-Mutawakkil. Perdebatan berpokok masalah “keesaan Tuhan” (tauhid) yang berawal dari persoalan “kebebasan kehendak” (free will). Implikasi doktrin Mu’tazilah adalah humanisme liberal dan kemitraan-advisal al-Qur’an. Sedangkan implikasi doktrin Sunni adalah sakralisasi terhadap al-Qur’an dan humanisme moderat. Pada puncaknya, kesulitan terbesar yang diha¬dapi oleh Mu’tazilah adalah munculnya kontradiksi dari buah pemikirannya, sedangkan yang diha¬dapi oleh Sunni adalah aplikasi doktrin tentang sifat-sifat Tuhan terhadap pesan al-Qur’an. Kemudian tampillah pemecahan dari Ash’ariy (delegasi Sunni) dengan produk konsep“tanzih” dan “kasb” yang dihasilkan dengan metode gabungan “naql” dan “‘aql”. Solusi ini menjadi obat bagi ketidakpuasan terhadap rasionalitas Mu’tazilah dan ortodoksi gaya Ibn Hanbal (pelopor dan representasi dari Sunni) sendiri. Dalam latar historis dan konteks apresiasinya, intensitas interaksi tentang khalq al-Qur’an itu telah berjasa besar mengibarkan term “kalam” sebagai inisial teologi skolastik khas Islam yang membedakannya dengan teologi Kristen dan filsafat Yunani.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Article | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Teologi | ||||||
Keywords: | Khalq al Quran; tauhid; teologi Islam; politik; latar historis | ||||||
Divisions: | Karya Ilmiah > Artikel Jurnal | ||||||
Depositing User: | Sokhi Huda | ||||||
Date Deposited: | 11 Dec 2017 08:00 | ||||||
Last Modified: | 11 Dec 2017 08:00 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/21545 |
Actions (login required)
View Item |