Representasi simbol keislaman dalam film Kingdom of heaven

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fauzi, Yudi (2012) Representasi simbol keislaman dalam film Kingdom of heaven. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Yudi Fauzi_B01207028.pdf
Download (1MB) | Preview

Abstract

Pada penelitian ini ada satu permasalahan yang akan dikaji dan diteliti "Bagaimana representasi simbol keislaman dalam film Kingdom Of Heaven jika diteliti dengan analisis semiotik model Charles Sanders Pierce?" Untuk menjawab tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan analisis semiotik model Charles Sanders Pierce yang mana terdiri dan segitiga makna yang pertama adalah sign yakni tanda yang bisa ditangkap oleh panca indra . yang kedua yaitu objek yakni contek sosial yang dijadikan rujukan oleh tanda dan yang ketiga adalah interpretan yaitu penafsiran pengguna tanda. Adapun temuan tentang simbol keisiaman dalam film tersebut, secara garis besar temuan dalam analisis tersebut sebagai berikut: Yang menjadi tanda adalah shalat yang muncul dua kali dalam film tersebut. Sedangkan yang menjadi objek dalam kontek sosial adalah shalat merupakan kewajiban sehari-hari. Sedangkan interpretan-nya adalah adegan shalat yang ditampilkan dalam keadaan perang dan shalat hams membayar pajak. Shalat yang dilakukan dalam keadaan yang tidak mudah secara otomatis membutuhkan keimanan yang sangat kuat sehingga shalat akan tetap terlaksana dalam keadaan apapun. Dan temuan yang lain adalah yang menjadi tanda adalah kesepakatan perdamaian antara kedua belah pihak, dan yang menjadi objek dalam konteks sosial adalah perdamaian membawa kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat. Dan interpretant dan i tanda diatas adalah perdamaian membawa kesejahteraan bagi rakyat kristen atau islam. Tanda yang lain adalah pada skema segitiga malcna adalah menghormati orang yang beragama berbeda. Dan yang menjadi objek pada skema diatas adalah interaksi yang baik antara manusia yang memiliki keyakinan berbeda. Dan interpretannva adalah toleransi antar manusia, bersikap baik, dan ramah terhadap kehidupan sekitar. Peneliti merekomendasikan penelitian ini bisa di teliti kembali baik melalui film yang sama tapi dengan kajian yang berbeda, ataupun film yang berbeda tetapi menggunakan model dan metode penelitian yang berbeda.