Problematika penerapan strategi pemebelajaran berbasis multiple intelligences (kecerdasan majemuk) pada mata pelajaran aqidah akhlaq di SD A1 Khairiyah 1 Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Agustin L. M, Siti Mughniah (2012) Problematika penerapan strategi pemebelajaran berbasis multiple intelligences (kecerdasan majemuk) pada mata pelajaran aqidah akhlaq di SD A1 Khairiyah 1 Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
S. Mughniah Agustin LM_D15208018.pdf
Download (955kB) | Preview

Abstract

Strategi pembelajaran berbasis Multiple Intelligences merupakan suatu pendekatan yang mengarah pada 8 kecerdasan jamak yang dimiliki oleh seorang anak. Dimana teori ini awal kali muncul digagas oleh DR. Howard Gardner yang beranggapan bahwasannya pembelajaran itu tidak bisa di lihat dari salah satu kacamata saja yaitu nilai kognitif melainkan dilihat dari banyak kecerdasan. Pada dasarnya, pembelajaran ini menganggap semua anak itu pandai karena setiap anak sendiri itu memiliki pribadi yang unik. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui gambaran bagaimana SD A1 Khairiyah 1 Surabaya mampu mengimplementasikan pembelajaran berbasis MI yang mengandalkan gaya mengajar guru yang harus disesuaikan dengan kecerdasan siswa dalam hal ini dapat dikatakan gaya belajar siswa. Sehingga hambatan-hamabalan yang dihadapi dapat menemukan solusinya serta sebagai wawasan bagi penulis dalam pengembangan keilmuan. Jenis penelitian ini dapat dikategorikan jenis penelitian diskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh digambarkan kemudian dianalisis dengan mengumpulkan sumberdata yang berasal dari wawancara, observasi, dokumentasi, angket dan literatur yang berhubungan dengan materi penelitian. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problematika penerapan strategi pembelajaran berbasis MI pada mata pelajaran aqidah akhlaq di SD A1 Khairiyah 1 Surabaya tidak terlalu sulit namun juga tidak bisa dikatakan mudah karena ada beberapa factor yang mempengaruhinya. Salah satu yang perlu digaris bawahi disini adalah guru-guru yang mau menggunakan MI harus benar-benar dituntut untuk harus belajar dan belajar. Jika itu dapat dilaksanakan maka hasil pembelajaran berbasis MI ini akan menghasilkan suatu yang luar biasa, khususnya bagi para peserta didik. Mereka akan mengalami cristalisazing memory yang sempurna. Namun tidak cukup guru saja namun segala korr.ponen yang ada di sekolah tersebut seperti pengurus yayasan, kepala sekolah, orang tua siswa juga harus berperan serta mendukung demi suksesnya penerapan MI.