Etika politik Jama'ah Hizbut Tahrir di Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ali, Ibnu (2009) Etika politik Jama'ah Hizbut Tahrir di Surabaya. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Ibnu Ali_E34205001.pdf
Download (2MB) | Preview

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/21965

Abstract

Skripsi ini merupakan hasil penelitian wawancara dan kepustakaan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana pengertian dan penerapan eti.ka politik Hizbut Tahrir di Surabaya. Data penelitian dihimpun melalui pembacaan, kajian teks dan wawancam. Se1anjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif ana1itik. Pola pikir yang digunakan adalah deduktif. Penelitian ini bertujuan unutk memberikan pemahaman yang adalam terhadap masyarakat yang terlcait dengan politik Hizbut Tahrir, agar tidak terjadi kesah pabaman menilai organisasi ini yang sampai sekarang masih di anggap sebagai gerakan yang radikal dantidak memperdulikan akhlak. Etika politik adalah seperangkat aturan atau norma dalam bemegara di mana setiap individu dituntut untulc betperilaku sesuai dengan ketentuan Allah sebagaimana teramtum da1mn al-Qm'an. Adapwi mengenai aplikasi nilai-nilai etika tersebut merujuk kepada pola kehidupan Nabi Muhammad SAW batlc dalam kebidupan secara umum maupun secara khusus, yaitu dalatn tatanan politik kenegaraan untuk mencapai sebuah tujuan politik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa etika politik Hizbut Tahrir d.ilakukan berdasarkan etika politik Islam dan di laksanakan sesuai dengan metode dakwah Rasulullah SAW. Yang menjadi bagian dari politik Hizbut Tahrir. Dari beberapa Metode dakwah yang dilakukan Oleh Hizbut Tahrir dapat dikatakan adalah bagian dari politik, Dan kalau dipandang dari sudut Pandang etika atau akhlak maka politik Hizbut Tahrir masuk dalam etika sebab politik yang dilakukan oleh kelompok ini adalah aktivitas yang pemah dilakukan oleh Rasulullah mttuk mempersatukan mnat di Mekkah dan di Madinah. Sejalan dengan kesimpulan di atas, diharapkan kepada masyarakat, bahwa dalam menilai sesuatu haruslah dari hal-hal yang positif karena dengan itu akan dapat memberikan dampak yang positif pula, selain itu •akan memberikan semangat untulc bersatu apabila kita saling mendukung dalam hal kebaikan bukan mendukung dalam hal yang munkar.