Kepemimpinan politik perempuan dalam perspektif Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Zain, Muchammad (2012) Kepemimpinan politik perempuan dalam perspektif Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Preview

Text
Muchammad Zain_E04208037.pdf
Download (1MB) | Preview

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/22113

Abstract

Sebagian ulama memandang bahwa perempuan tidak memiliki hak-hak tentang kepemimpinan politik seperti yang dimiliki oleh laki-laki, sedangkan yang lain memandang bahwa perempuan memiliki hak-hak kepemimpinan politik yang sama dengan laki-laki. Perbedaan pandangan itu muncul bukan oleh perbedaan dalil-dalil yang dirujuk, melainkan lebih karena perbedaan pemaknaan yang dibentuk oleh sudut pandang tertentu yang tidak steril dari bias-bias subyektif. Tulisan ini mencoba menganalisis pandangan-pandangan tersebut dengan mend udukkan perkaranya menurut pilahan-pilahan kontek kehidupan dalam unit unit sosial kecil (rumah tangga) dan kehidupan di ruang-ruang sosial yang besar (politik). Meskipun peran-peran di dalam rumah tangga cukup mem bawa pengaruh pada pembentukan peran-peran sosial di luar rumah, namun Islam tidak mempersamakan perempuan dalam kedudukannya sebagai istri dengan perempuan dalam kedudukannya sebagai warganegara. Berangkat dari uraian di atas, penulis mencoba untuk meneliti tentang; Bagaimana fenomena diskriminasi gender muncul dalam Islam terhadap perempuan dalam kepemimpinan politik? Bagaimana pandangan para tokoh pemikir Islam terhadap kepem impinan politik perempuan? Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan fenomena diskriminasi gender muncul dalam Islam terhadap perempuan dalam kepemimpinan politik. Dan untuk menemukan pandangan para tokoh pemikir Islam terhadap kepemim pinan politik perempuan. Berdasarkan paparan di atas, penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan metode jenis penelitian, sumber data, tehnik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Dari penelitian dapat diam bil kesimpulan bahwa kebolehan perempuan menjadi pemimpin, baik sebagai pemimpin kaumnya atau sesama kaum perem puan, maupun sebagai pemimpin laki-laki hal itu tidak perlu dipermasalahkan sebagai kebolehannya dalam berdakwah dan mem berikan bim bingan pelaksanaan ibadah.