Analisis istihsan terhadap pemikiran Amina Wadud tentang faraid

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rama, Faby Toriqir (2018) Analisis istihsan terhadap pemikiran Amina Wadud tentang faraid. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Faby Toriqir Rama_C91214126.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian pustaka yang membahas dan menganalisis konstruksi pemikiran Amina Wadud tentang faraid dengan salah satu teori dalan ilmu Usul al-Fiqh, yakni istihsan, yang penulis batasi menjadi dua permasalahan: pertama tentang corak pemikiran Amina Wadud yang dianggap sebagian orang bertentangan dan kedua analisis tentang konstruksi pemikiran tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode dokumentasi. Setelah itu dilakukan pembacaan terhadap teks (text reading) dan selanjutnya dianalisis. Data yang dihasilkan berupa prinsip dasar dan metode ijtihadnya Amina Wadud yang penulis himpun dari beberapa buku dan artikel yang ditulisnya. Hasilnya menunjukkan bahwa konstruksi pemikiran Amina Wadud tentang faraid dibangun melalui fondasi analasis hermeneutika dengan pedekatan keadilan dan kesetaraan gender. Fokus ayat al-Qur’an yang ia kaji berada pada Surat al-Nisa’ ayat 11 dan 12. Hasil kesimpulan riset singkat penulis, yakni meskipun Amina Wadud menggunakan pendekatan hermeneutik dan juga prinsip keadilan dan kesetaraan gender, tetapi masih terdapat banyak kekurangan jika dilihat melalui perspektif istihsan. Pertama, Amina Wadud tidak menuliskan bahwa sebenarnya hukum kewarisan Islam itu fleskibel, terbukti dengan adanya takharruj yang merupakan produk istih}sa>n. Kedua ia, kurang mengeksplor dalil. Amina Wadud memiliki kemampuan retorika yang luar biasa. Namun dalam pembahasan faraid ia mempersempit dirinya pada penggunaan al-Qur’an tanpa mengeksplor dalil yang lain. Ketiga, istihsan bi al-nas penulis gunakan untuk melawan argumennya yang tidak tepat tentang konsep naf’a yang diperkenalkannya sendiri dengan mengacu pada Surat al-Nisa’ ayat 11. Saran untuk ke depannya, seharusnya penelitian dengan tema faraid semakin digencarkan. Sebaiknya, bagi para lulusan Fakultas Syariah harus mampu menguasai metode penggalian hukum melalui ilmu Usul al-Fiqh. Sebab ilmu tersebut adalah fondasi yang paling penting dalam berijtihad. Tidak hanya melulu menggunakan rasionalitas sebagaimana tercermin dalam pemikiran Amina Wadud tentang faraid. Di samping juga memperkaya pemahaman tentang ilmu-ilmu sosial.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rama, Faby Toriqirfabytoriqirrama@gmail.comUNSPECIFIED
Subjects: Hukum > Filsafat
Hukum Islam > Filsafat

Hukum Islam > Waris
Ijtihad
Keywords: Istihsan; Amina Wadud; Faraid
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Toriqirrama Faby
Date Deposited: 27 Feb 2018 07:06
Last Modified: 27 Feb 2018 07:06
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/23652

Actions (login required)

View Item View Item