Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap sistem pengawasan Hakim oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maulidah, Faizah (2018) Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap sistem pengawasan Hakim oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Faizah Maulidah_C85214062.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Sistem Pengawasan Hakim oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung” ini adalah hasil penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Mahkamah Agung terhadap lembaga peradilan yang berada dibawahnya. Hal ini didorong oleh adanya pelanggaran yang tergolong berat sehingga menarik dilihat lebih lanjut tentang sistem pengawasan hakim oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung pada Pengadilan Negeri Surabaya dalam perspektif Fiqh Siyasah. Data penelitian dihimpun melalui yuridis empiris yaitu metodologi penelitian yang terfokus terhadap wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang diperoleh berkaitan dengan sistem pengawasan hakim di Pengadilan Negeri Surabaya yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung sebagai bagian dari Mahkamah Agung yang diberikan tugas khusus untuk melakukan pengawasan kepada lembaga yang berada dibawahnya seperti Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Pertama. Adapun itu nantinya di analisis dengan Fiqh Siya>sah sebagai suatu objek studi. Selanjutnya sumber-sumber dan wawancara yang dilakukan nantinya akan disusun secara deksriptif yang dimaksudkan untuk memperoleh data yang sedetail mungkin. Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan disusun secara sistematis kemudian dianalisis. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa sistem pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung itu bersifat aktif melalui dua cara yang antara lain pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh Badan Pengawasan Mahkamah Agung dan oleh Pengadilan Tinggi sebagai pendelegasian yang dilakukan oleh Mahkamah Agung. Pengawasan yang dilakukan pun memiliki sifatnya masing-masing yang antara lain pertama, pengawasan yang bersifat rutin yang mana pengawasan ini dilakukan secara rutin sesuati peraturan yang sudah berlaku, kedua, pengawasan yang bersifat insidentil adalah pengawasan yang dilakukan apabila ada laporan atau pengaduan oleh masyarakat ataupun pegawai atas tindakan yang dilakukan oleh hakim yang bersangkutan dan ketiga, pengawasan yang bersifat mendadak.adalah pengawasan yang dilakukan tanpa adanya pemberitahuan dan seketika ada pertemuan secara mendadak.Kesimpulan yang didapat bahwa Pada dasarnya lembaga al-hisbah wilayah al-hisbah ini sama dengan lembaga peradilan yaitu Badan Pengawasan Mahkamah Agung yang sama-sama mengawasi peradilan dengan tujuan supaya menjalankan peradilan yang bersih dan agung. Begitupun al-hisbah berada karena untuk menegakkan amar am’ruf nahi munkar supaya pengawasan itu tetap baik maka di bentuk atau dipilih seorang pengawas khusus yaitu Muhtasib. Mereka sama-sama memiliki tujuan yang sama dan pencapaian yang sama. Selain itu juga tidak luput adanya pengawasan paling tertinggi yaitu pengawasan yang dilakukan oleh Allah SWT. Sebaiknya untuk pengawasan dijadwalkan lebih dahulu supaya pada saat proses pengawasan berjalan dengan efektif dan efisien.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Maulidah, Faizahfaizah.maulidah@yahoo.comUNSPECIFIED
Subjects: Fikih > Fikih Siyasah
Keywords: Fiqh Siyasah; Sistem pengawasan Hakim; Badan Pengawasan Mahkamah Agung
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Tata Negara Islam
Depositing User: Faizah Maulidah ,S.H.
Date Deposited: 02 Mar 2018 07:10
Last Modified: 02 Mar 2018 07:10
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/23747

Actions (login required)

View Item View Item