Studi analisis terhadap putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo no. 189/Pid.B/2009/PN.Sda tentang perkosaan terhadap anak dibawah umur

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Asyifa, Asyifa (2010) Studi analisis terhadap putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo no. 189/Pid.B/2009/PN.Sda tentang perkosaan terhadap anak dibawah umur. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Asyifa_C03205050.pdf

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini menjawab pertanyaan tentang 1) Bagaimana deskripsi tindak perkosaan terhadap anak dibawah umur? 2) Mendeskripsikan pertimbangan hukum hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo dalam menyelesaikan perkara tindak pidana perkosaan terhadap anak dibawah umur 3) Menganalisis tinjauan hukum pidana Islam terhadap putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo tentang tindak pidana perkosaan terhadap anak dibawah umur. Data penelitian ini dihimpun melalui uraian kasus tentang hukuman tindak pidana perkosaan terhadap anak dibawah umur yang diputuskan oleh Pengadilan Negeri Sidoarjo secara keseluruhan, mulai dari deskripsi kasus, landasan hukum yang dipakai oleh hakim sampai dengan isi putusannya dan data dari berita acara pemeriksaan dari kepolisian yang selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif analitis. Hasil penelitian yang diperoleh menerangkan bahwa landasan hukum yang dipakai oleh hakim dalam memutus kasus perkara No. 189/Pid.B/2009/PN.Sda, menggunakan pasal 81 ayat 1 Undang-Undang perlindungan anak No. 23 tahun 2002 yang intinya adalah menjerat pelaku perkosaan dengan hukuman pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dengan denda paling banyak Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus juta) dan paling sedikit Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta). Sedangkan dalam praktiknya Pengadilan Negeri Sidoarjo hanya menjatuhkan sanksi penjara selama 7 (tujuh) tahun dan denda sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam puluh juta), subsidair 5 bulan atas dasar pertimbangan dari hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Dalam hukum pidana Islam hukuman terhadap pelaku kasus tindak pidana perkosaan disamakan dengan perzinahan. Bedanya, apabila perkosaan, korban tidak dikenai hukuman, sedangkan zina kedua pelaku dijatuhi hukuman yakni berupa rajam. Jika dilihat dari sudut pandang Islam, penjatuhan vonis Pengadilan Negeri Sidoarjo kepada pelaku perkosaan terhadap anak dibawah umur dinilai kurang seimbang, jika ditinjau dari segi akibat yang ditimbulkan dari perbuatan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban, dan tidak menutup kemungkinan pelaku untuk mengulangi perbuatan yang sama, karena dirasa cukup ringan dan tidak bisa menimbulkan efek jera. Sejalan dengan kesimpulan tersebut, disarankan kepada pemerintah dan pembuat Undang-Undang serta pihak-pihak di peradilan sebaiknya meninjau kembali putusan yang dijatuhkan terhadap terdakwa, apakah telah sesuai dengan rasa keadilan apabila dilihat dari segi efek yang ditimbulkan pelaku perkosaan terhadap korbannya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Asyifa, AsyifaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Anak
Hukum
Perilaku > Perilaku Seksual
Keywords: Hukum Islam; putusan pengadilan negeri; pemerkosaan; anak di bawah umur
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Siyasah Jinayah
Depositing User: Editor : samid library.uinsby.ac.id
Date Deposited: 23 Mar 2018 08:05
Last Modified: 23 Mar 2018 08:33
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/23925

Actions (login required)

View Item View Item